-
PLN: Sebagai pemain utama, PLN terus memperluas jaringan SPKLU mereka di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke daerah-daerah.
-
Pertamina: Melalui SPBU, Pertamina juga mulai menyediakan fasilitas pengisian daya EV.
-
Produsen Otomotif: Beberapa merek EV seperti Hyundai, Wuling, dan Chery juga membangun jaringan charging station mereka sendiri di dealer dan lokasi strategis.
-
Pihak Swasta Lainnya: Beberapa perusahaan swasta dan pengembang properti juga berinvestasi dalam membangun SPKLU.
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan hingga akhir Juni 2025, PLN bersama mitra telah membangun 4.062 unit SPKLU roda empat di 2.702 lokasi di seluruh Indonesia.
“Khusus di wilayah Jabodetabek, PLN telah mengoperasikan 590 unit SPKLU yang tersebar di 350 titik,” ujar Gregorius saat dikonfirmasi Disway.id.
Untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik yang semakin tinggi, PLN juga telah membangun 463 unit SPKLU DC Fast Charging dengan daya 22–50 kiloWatt dan 367 unit SPKLU DC Ultra Fast Charging dengan daya lebih dari 50 kiloWatt.
“Saat ini daya 200 kW menjadi standar tertinggi. Karena dinilai paling optimal berdasarkan kapasitas pengisian mayoritas EV, kestabilan jaringan, serta efisiensi biaya,” jelas Gregorius.
Siapa yang Diuntungkan dari Mobil Listrik?
Revolusi kendaraan listrik di Indonesia membawa keuntungan bagi berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga konsumen.
1. Pemerintah Indonesia:
-
Peningkatan Investasi & Ekonomi: Proyek pabrik baterai di Karawang, misalnya, diperkirakan akan menyerap nilai tambah ekonomi hingga USD 48 miliar (setara Rp 481,55 triliun), menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan industri manufaktur.
-
Peningkatan TKDN: Kehadiran pabrik baterai lokal menjadi kunci untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik hingga target 60% di tahun 2027. Bahkan optimistis menuju 100%. Ini memperkuat kemandirian industri otomotif nasional.
-
Pencapaian Target Net Zero Emission: Penggunaan kendaraan listrik adalah salah satu pilar utama dalam mencapai target emisi nol bersih (NZE) Indonesia. Targetnya mengurangi polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
-
Diversifikasi Energi: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih.
2. Produsen Otomotif (APM):