IKNPOS.ID – Negara kecil di pegunungan Himalaya ini kembali menarik perhatian dunia. Bhutan, yang lebih dikenal sebagai negara dengan filosofi kebahagiaan nasional bruto (Gross National Happiness), kini menjelma menjadi salah satu raksasa baru di dunia kripto. Terbaru, Bhutan resmi menjadi negara dengan cadangan Bitcoin terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Tiongkok.
Mengutip data dari Coincentral.com, Bhutan saat ini memiliki lebih dari 13.000 BTC, yang bila dikonversi dengan kurs sekitar Rp16.400 per dolar AS, nilainya mencapai Rp21,3 triliun. Jumlah ini setara dengan 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Bhutan—angka yang luar biasa untuk negara dengan populasi hanya sekitar 800 ribu jiwa. Seluruh cadangan aset kripto ini dikelola oleh Druk Holding & Investments (DHI), lembaga investasi milik negara.
Bukan Beli, Tapi Tambang Sendiri
Yang membedakan Bhutan dengan negara-negara lain adalah cara mereka mendapatkan Bitcoin. Bukan dengan membeli dari pasar atau menyita seperti yang dilakukan beberapa pemerintah lain, Bhutan justru menambang Bitcoin sendiri sejak akhir 2020. Kegiatan mining ini dimulai dari lokasi sederhana dekat Dochula Pass, menggunakan peralatan rakitan lokal, lalu berkembang pesat menjadi sistem nasional.
Pada 2022, tercatat ada empat pusat tambang yang dikelola pemerintah. Kini, di tahun 2025, jumlahnya telah bertambah menjadi enam lokasi strategis yang tersebar di wilayah berbukit dengan infrastruktur yang telah diperkuat.
Energi Bersih 100%, Tanpa Emisi
Satu hal yang membuat Bhutan berbeda dari kebanyakan penambang Bitcoin lainnya adalah komitmennya terhadap energi hijau. Seluruh operasional mining dilakukan menggunakan listrik dari pembangkit tenaga air (hydropower)—bukan batu bara, solar, atau gas.
Strategi ini bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga membuat tambang kripto Bhutan menjadi salah satu yang paling ramah lingkungan di dunia. Pemerintah Bhutan bahkan menyebut program mereka sebagai bagian dari gerakan “green crypto”, di mana energi bersih digunakan untuk menghasilkan aset digital, sekaligus membantu mengimbangi emisi dari tambang-tambang kripto berbasis bahan bakar fosil di negara lain.
Bitcoin untuk Gaji PNS dan Stabilitas Fiskal
Bitcoin di Bhutan bukan hanya disimpan sebagai cadangan. Pemerintah menggunakannya untuk berbagai kepentingan ekonomi. Pada tahun 2023, misalnya, Bhutan menjual Bitcoin senilai US$100 juta untuk membiayai kenaikan gaji pegawai negeri sipil. Langkah ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat dan mencegah eksodus tenaga kerja ke negara tetangga seperti India dan Nepal.