Meski Banyak Kelemahan, Ini 8 Fitur Nintendo Switch 2 yang Bikin Gamer Kesengsem

IKNPOS.ID - Lagi nyari info tentang fitur Nintendo Switch 2 yang bisa meyakinkanmu untuk meminangnya? Nintendo Switch 2 sudah resmi dirilis dan langsung mencuri perhatian gamer di seluruh dunia. Di balik banyaknya perbaikan, tetap saja ada sejumlah kelemahan yang cukup disorot oleh komunitas.

Kalau kamu masih ragu, simak dulu fitur-fitur unggulan yang bikin Switch 2 jadi salah satu konsol hybrid paling menjanjikan saat ini. Setelah itu, kita bahas juga kelemahannya secara jujur, supaya kamu bisa menilai sendiri apakah konsol ini layak dibeli.

GameChat: Ngobrol dan Video Call Langsung di Game Fitur Nintendo Switch 2 yang satu ini benar-benar baru. Kamu bisa ngobrol atau bahkan video call dengan teman langsung saat main game, cukup tekan tombol C. GameChat bekerja lewat koneksi internet dan layanan Nintendo Switch Online.

Sayangnya, fitur ini belum tersedia di semua negara. Tapi dari sisi konsep, Nintendo akhirnya menanggapi kebutuhan komunikasi dalam game, yang sebelumnya harus bergantung pada aplikasi pihak ketiga.

Joy-Con 2: Sistem Magnetik dan Sensor Mouse Joy-Con generasi kedua hadir dengan koneksi magnetik yang lebih kuat dan mudah digunakan. Proses pasang-lepas jadi lebih stabil. Selain itu, Joy-Con 2 kini punya sensor mouse, jadi kamu bisa menggunakannya layaknya kursor komputer.

Kamu bahkan bisa pakai dua Joy-Con sebagai mouse terpisah. Cocok untuk game kreatif, edukatif, atau bahkan aplikasi lain ke depannya.

Layar 7,9 Inci HDR 120Hz: Visual yang Lebih Hidup Fitur Nintendo Switch 2 selanjutnya adalah layar yang lebih luas dan tajam. Ukurannya kini 7,9 inci, tanpa menambah dimensi konsol secara drastis. Ditenagai teknologi HDR, VRR, dan refresh rate 120Hz, visual di layar jadi jauh lebih halus dan cerah.

Baik dimainkan secara handheld maupun tersambung ke TV, kualitas tampilannya tetap konsisten.

Kickstand Baru dan Port USB-C Atas Nintendo akhirnya memperbaiki desain kickstand. Kini bisa diatur hingga 150 derajat, membuat mode tabletop jadi lebih fleksibel. Tidak hanya itu, adanya port USB-C di bagian atas memungkinkan kamu mengisi daya sambil tetap bermain di mode ini.

Satu fitur kecil yang berdampak besar, terutama buat kamu yang suka main berjam-jam.

Performa Lebih Kencang, Game Lama Lebih Optimal Konsol ini menggunakan chipset baru yang lebih cepat dan efisien. Hasilnya, game eksklusif berjalan lebih mulus, waktu loading jauh berkurang, dan game lama dari Switch generasi pertama juga mendapat peningkatan frame rate dan resolusi.

Namun, peningkatan performa ini belum menyentuh level kompetitor seperti Steam Deck atau ASUS ROG Ally. Tapi untuk standar Nintendo, ini lompatan besar.

Suara Spatial 3D: Lebih Imersif dan Jernih Teknologi audio juga ikut ditingkatkan. Dengan spatial 3D sound, suara terdengar lebih alami dan berasal dari berbagai arah. Efek suara dalam game terasa lebih nyata, entah kamu pakai speaker internal atau headphone.

Pengalaman bermain pun terasa lebih dalam dan tidak membosankan.

Penyimpanan Internal 256 GB dan microSD Express Untuk penyimpanan, Switch 2 sudah jauh lebih lega. Kapasitas internalnya 256 GB, cukup menampung puluhan game digital tanpa perlu sering hapus data.

Sayangnya, Nintendo hanya mendukung microSD Express, standar baru yang lebih cepat tapi tidak kompatibel dengan kartu microSD lama. Jadi kalau kamu sudah punya koleksi kartu lama, harus beli yang baru lagi.

Tetap Bisa Main Game Nintendo Switch Lama Fitur Nintendo Switch 2 yang paling menenangkan: kompatibilitas dengan game lama. Game dari Nintendo Switch pertama, baik fisik maupun digital, bisa dimainkan kembali di Switch 2.

Tapi tidak semua game berjalan sempurna. Beberapa judul membutuhkan update tambahan dan ada juga yang tidak kompatibel sepenuhnya.

Tapi, Ini 8 Kelemahan Nintendo Switch 2 yang Harus Kamu Tahu Walau fiturnya mengesankan, tetap ada sisi gelap yang tak bisa diabaikan. Berikut delapan kelemahan Nintendo Switch 2 yang banyak dikeluhkan:

1. Layar LCD Turun Kelas dari OLED Switch 2 kembali ke layar LCD, padahal versi sebelumnya sudah memakai OLED. Akibatnya, tampilan jadi terlihat lebih pucat dan kontrasnya menurun. Dalam pengujian oleh Digital Foundry, respons time layar ini mencapai 17ms, terlalu lambat untuk game cepat.

2. Daya Tahan Baterai Lebih Boros Peningkatan performa ternyata mengorbankan daya tahan baterai. Meski klaimnya 2 hingga 6,5 jam, banyak gamer hanya bisa main 3 sampai 4 jam untuk game berat. Ini jadi masalah untuk pemain mobile.

3. Berat Bertambah, Kurang Ergonomis Dengan layar lebih besar dan Joy-Con baru, bobot konsol ikut naik. Banyak yang mengeluhkan tangan cepat lelah saat main handheld lebih dari satu jam. Ini menurunkan nilai kenyamanan yang jadi ciri khas Switch.

4. Joy-Con Baru Punya Fitur Getar Aneh Efek getar (rumble) pada Joy-Con 2 bisa mati sendiri setelah 20–90 menit. Diduga ini sistem perlindungan panas, tapi belum ada penjelasan resmi. Bagi gamer, ini justru mengganggu karena getar jadi elemen penting dalam gameplay.

5. Harga Game Fisik Melonjak Harga game fisik untuk Switch 2 di beberapa negara Eropa mencapai €90 atau sekitar Rp1,5 juta. Ini memicu protes, apalagi kalau gamenya hanya port dari versi lama.

6. Launch Lineup Minim Inovasi Saat peluncuran, tidak banyak game eksklusif baru yang benar-benar memanfaatkan potensi hardware. Mayoritas masih berupa port atau upgrade dari game lama, bikin kesan next-gen kurang terasa.

7. Performa Masih Tertinggal dari Kompetitor Meski mengalami peningkatan, Switch 2 masih kalah cepat dari Steam Deck atau ROG Ally dalam hal grafis dan loading. Buat gamer yang mengejar performa tinggi, ini bisa jadi dealbreaker.

8. Masalah Drifting Joy-Con Masih Menghantui Nintendo bilang Joy-Con 2 lebih awet, tapi belum ada bukti jangka panjang. Masalah drifting yang terkenal di generasi pertama masih jadi kekhawatiran besar bagi pengguna setia.

Q&A: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Apakah fitur Nintendo Switch 2 bisa digunakan di Switch lama? Tidak bisa. Fitur seperti GameChat dan layar 120Hz hanya tersedia di Switch 2.

Apakah layarnya sudah OLED? Belum. Masih memakai panel LCD IPS meskipun dilengkapi HDR.

Bisa main game Switch lama? Bisa, tapi tidak semua judul kompatibel sempurna.

microSD lama bisa dipakai? Sayangnya tidak. Hanya microSD Express yang didukung.

Performa Switch 2 setara PC handheld? Belum. Masih di bawah Steam Deck dan ROG Ally untuk performa murni.

Kesimpulan: Banyak Kelebihan, Tapi Kelemahannya Tidak Bisa Diabaikan Fitur Nintendo Switch 2 memang menjanjikan dari sisi teknologi dan fleksibilitas. Tapi konsol ini bukan tanpa celah. Penggunaan layar LCD, performa yang masih tertinggal, dan harga aksesoris atau game yang makin tinggi harus dipertimbangkan matang-matang.

Buat kamu yang sudah punya Switch generasi pertama, mungkin ini bukan upgrade wajib. Tapi buat pemain baru yang mencari pengalaman hybrid dan ingin masuk ke dunia Nintendo, Switch 2 tetap menarik. Hanya saja, jangan berharap ini jadi konsol sempurna tanpa kekurangan.