IKNPOS.ID – Pengguna Nintendo Switch generasi terbaru tentu berharap banyak dari versi Pro Controller yang hadir bersama konsol Switch 2. Namun, teardown terbaru dari iFixit justru mengungkap fakta mengecewakan. Alih-alih membawa teknologi baru yang tahan lama, joystick Nintendo Switch 2 Pro Controller ternyata masih menggunakan sistem lawas yang rawan masalah.
Banyak gamer pasti pernah mengalami isu drift. Masalah ini membuat karakter dalam game bergerak sendiri tanpa input dari pemain. Sayangnya, masalah serupa masih membayangi perangkat generasi terbaru Nintendo ini.
Masalah Drift Belum Diselesaikan
Lewat video teardown yang dirilis iFixit, diketahui bahwa joystick Nintendo Switch 2 Pro Controller tetap mengandalkan teknologi potensiometer. Sistem ini sudah lama dikenal sebagai penyebab utama stick drift karena mengalami aus secara mekanis seiring waktu pemakaian.
Padahal, teknologi Hall effect sebenarnya sudah mulai diadopsi oleh banyak produsen controller pihak ketiga. Hall effect bekerja menggunakan sensor magnetik, sehingga tidak terjadi kontak fisik antar komponen dan menjadikan joystick jauh lebih tahan lama. Namun, Nintendo memilih tetap menggunakan teknologi lama pada produk barunya.
Pilihan ini membuat banyak pihak mempertanyakan komitmen Nintendo terhadap kualitas dan daya tahan produknya. Terlebih lagi, dengan harga jual sekitar Rp1,3 juta, ekspektasi terhadap Pro Controller versi terbaru ini jelas lebih tinggi.
Bongkar Pasang yang Merepotkan
Tak hanya soal teknologi joystick, iFixit juga menyoroti desain internal controller ini. Untuk bisa mengakses bagian dalam, pengguna harus melepas faceplate yang direkatkan menggunakan perekat kuat. Setelah itu, sejumlah komponen seperti mainboard harus dilepas terlebih dahulu sebelum baterai atau joystick bisa disentuh.
Proses ini sangat menyulitkan siapa pun yang ingin memperbaiki atau mengganti bagian dalam controller secara mandiri. Selain itu, setelah perangkat dibongkar, pengguna perlu mengganti semua perekat yang sudah rusak agar controller bisa disusun ulang dengan rapi. Ini jelas bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah oleh kebanyakan orang.
Jadi meskipun desain joystick-nya modular, kenyataannya tidak ada kemudahan nyata dalam praktik perbaikannya.