IKNPOS.ID – Dunia game anak-anak kembali diramaikan oleh kehadiran Upin & Ipin Universe, game resmi dari serial animasi kondang asal Malaysia, yang kini tidak hanya hadir di PlayStation, tapi juga versi PC di Steam.
Namun, meski kehadirannya disambut hangat oleh para penggemar, sejumlah kritik dan persoalan teknis mulai bermunculan dari para pemain.
Game ini resmi diluncurkan pada 17 Juli 2025 dan langsung menarik perhatian, terutama karena mengangkat semesta karakter lucu seperti Upin, Ipin, Kak Ros, hingga Opah dalam gameplay eksploratif penuh warna di Kampung Durian Runtuh.
Spesifikasi Tinggi Bikin PC Menangis
Salah satu hal pertama yang menjadi perhatian adalah tingginya spesifikasi minimum untuk memainkan game ini di PC. Pengembang mewajibkan perangkat memiliki:
Sistem Operasi: Windows 10 64-bit
Prosesor: Intel Core i5-6500
RAM: 16 GB
Penyimpanan: 15 GB
GPU: Nvidia GTX 1060
Untuk pengalaman lebih maksimal, spesifikasi yang direkomendasikan bahkan lebih tinggi:
Windows 10/11 64-bit
Intel Core i5-10600K
Kartu Grafis: Nvidia Geforce RTX 2060 12 GB atau AMD Ryzen 5 3600X
RAM & Storage: 16 GB/15 GB
Tak sedikit pemain yang mengaku harus meng-upgrade PC mereka agar game ini bisa berjalan dengan baik. Padahal, target utama game ini adalah anak-anak dan keluarga.
Bug Uncle Muthu dan Grafis Amburadul
Sayangnya, meski dengan spesifikasi mumpuni, sejumlah bug dan masalah grafis tetap menghantui. Salah satu keluhan paling sering muncul adalah Uncle Muthu yang muncul tiba-tiba di berbagai lokasi, seolah teleportasi tanpa konteks.
Beberapa pengguna Steam juga melaporkan grafis yang patah-patah dan tekstur yang gagal dimuat meskipun perangkat mereka sesuai spesifikasi rekomendasi.
Harga yang ‘Tidak Ramah Anak’
Satu hal lain yang cukup bikin geger adalah harga jual game ini. Di Indonesia, versi PC yang tersedia di Steam dan Epic Games Store dibanderol Rp 654.452.
Sementara itu, harga di PlayStation 4 dan 5 lebih murah, sekitar Rp 579.000, dan versi Nintendo Switch mendekati angka Rp 652.000.
“Game anak-anak kok harganya mahal banget?” tulis salah satu pengguna di kolom komentar Steam. Tak sedikit orang tua dan gamer casual yang merasa harganya tidak sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.