IKNPOS.ID – Harga token Pi Network (PI) kembali mencetak penurunan, Hingga Selasa sore (1/7/2025), token Pi mengalami koreksi sekitar 3%, melanjutkan tren merah selama enam hari berturut-turut di pasar.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran baru di kalangan komunitas Pi, terlebih menjelang unlock token terbesar yang dijadwalkan pada bulan Juli ini.
Token Unlock Jumbo Siap Mengguncang Pasar
Related Post
Berdasarkan data dari PiScan, sebanyak 19,2 juta token PI diperkirakan akan dibuka kuncinya pada 4 Juli 2025.
Ini akan menjadi unlock terbesar di bulan ini, dan hanya sebagian dari total 268,4 juta token yang akan mengalir ke pasar selama Juli, jumlah terbesar hingga Oktober 2027 mendatang.
Bagi pemain lama kripto, momen unlock seperti ini sering jadi sinyal waspada. Kenapa? Karena peningkatan suplai di pasar bisa memicu aksi jual besar-besaran, apalagi jika sentimen investor sedang lemah.
Pi2Day Hadirkan Fitur Baru, Tapi Belum Bikin Greget
Pi2Day tahun ini sebetulnya jadi panggung peluncuran beberapa fitur baru, untuk para penggunanya.
Salah satu sorotan utamanya adalah Pi App Studio, platform berbasis AI tanpa kode yang memungkinkan siapa saja membangun aplikasi di ekosistem Pi.
Selain itu, tim pengembang juga menghadirkan fitur Ecosystem Directory Staking, pengguna bisa mempertaruhkan token Pi mereka untuk memberi peringkat aplikasi favorit di direktori resmi Pi Browser.
Meskipun inovatif, pengumuman ini belum berhasil mengangkat harga PI secara signifikan.
Banyak analis menilai bahwa pasar masih wait-and-see terhadap utilitas nyata dari fitur-fitur baru tersebut, terlebih saat tekanan teknikal sedang kuat di sisi bearish.
Apa Artinya Buat Kamu?
Kalau kamu pegang token Pi atau tertarik masuk ke dalam ekosistemnya, bulan Juli bisa jadi momen penting.
Dengan potensi gelombang pasokan baru, pasar bisa makin volatil. Di sisi lain, fitur staking dan platform no-code membuka peluang buat kreator dan komunitas yang ingin membangun aplikasi tanpa harus jadi coder.
Pantau terus pergerakan Pi Network di pasar, serta jangan lupa DYOR (Do Your Own Research).
Terverifikasi Dewan Pers