IKNPOS.ID – Harga Pi Network kembali menjadi sorotan setelah terus merosot hingga mendekati level kritis. Per 30 Juli 2025, token ini diperdagangkan di angka $0.4272, hanya terpaut sekitar 6 persen dari titik terendahnya pada April lalu di harga $0.4012. Penurunan ini menandai anjloknya nilai Pi Network lebih dari 85 persen dari harga puncaknya yang sempat menyentuh $2.98 pada Februari 2025.
Situasi ini memunculkan pertanyaan penting di kalangan investor: apakah ini momen ideal untuk buy the dip, atau justru tanda untuk menjauh?
Penyebab Harga Pi Network Anjlok
1. Ketidakpastian Mainnet Terbuka
Salah satu faktor utama yang menekan harga Pi Network adalah belum adanya kejelasan soal peluncuran open mainnet. Tim pengembang belum merilis jadwal pasti, sementara komunitas terus menunggu. Ketidakpastian ini membuat investor kehilangan kepercayaan dan memicu aksi jual.
2. Volume Perdagangan Menurun
Selama 24 jam terakhir, volume transaksi Pi hanya mencapai $68 juta, turun sekitar 20 persen. Penurunan volume ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap Pi Network semakin melemah.
3. Jumlah Token Sangat Besar
Dengan total suplai sebesar 100 miliar PI dan suplai beredar sebanyak 7,74 miliar PI, tekanan jual ke depan bisa semakin besar. Tanpa permintaan yang kuat, potensi harga untuk naik kembali menjadi terbatas.
4. Belum Terdaftar di Bursa Besar
Pi Network masih berada di fase enclosed mainnet, artinya token belum tersedia secara bebas di bursa kripto global. Akses yang terbatas ini membuat adopsi melambat dan mempengaruhi likuiditas secara keseluruhan.
Buy the Dip: Peluang atau Perangkap?
Strategi buy the dip biasanya digunakan oleh investor yang melihat penurunan harga sebagai kesempatan membeli aset dengan harga diskon. Namun strategi ini tidak bisa digunakan sembarangan, terutama jika fundamental proyek belum solid.
Jika kamu percaya pada masa depan Pi Network dan siap menunggu hingga proyek mencapai tahap open mainnet, maka harga saat ini bisa dianggap sebagai momen ideal untuk masuk. Tapi jika kamu mengutamakan likuiditas dan minim risiko, menunggu kepastian teknis dan roadmap bisa jadi pilihan lebih aman.