Apakah Momentum PEPE Sudah Habis?
Salah satu indikator bahwa sebuah aset kehilangan momentumnya adalah saat harga terus menurun meski volume tetap tinggi. Namun, belum tentu ini sinyal bearish jangka panjang. Jika melihat performa historis, harga Pepe Coin pernah menyentuh all-time high di level $0.00002825 pada Desember 2024. Harga saat ini masih berada sekitar 59 persen di bawah level itu.
Kondisi ini memang membuat sebagian investor lama merasa frustrasi. Namun bagi mereka yang masuk di harga dasar, misalnya saat PEPE masih bernilai $0.00000001063 pada April 2023, aset ini masih memberi keuntungan luar biasa. Artinya, persepsi tentang momentum sangat tergantung pada titik masuk investor.
Satu hal yang patut diperhatikan, harga PEPE masih sangat responsif terhadap sentimen eksternal. Berita, influencer kripto, bahkan meme viral bisa mendorong harga naik dalam semalam. Tapi jika tidak ada pemicu baru dalam beberapa minggu ke depan, ada kemungkinan besar bahwa tren penurunan akan terus berlanjut atau stagnan di level ini.
Related Post
Komunitas PEPE Masih Bertahan
Data on-chain menunjukkan bahwa jumlah holder PEPE saat ini mencapai lebih dari 470 ribu wallet. Ini jumlah yang sangat besar untuk kategori memecoin. Komunitas besar seperti ini berpotensi menjadi kekuatan untuk menjaga harga tetap stabil, bahkan mendorongnya naik jika terjadi gerakan kolektif.
Namun realitanya, tidak semua holder adalah investor jangka panjang. Banyak yang hanya ikut tren sesaat, atau menjadikan PEPE sebagai alat spekulasi. Karena itu, loyalitas komunitas bisa menjadi pedang bermata dua. Ketika tren naik, mereka solid. Tapi ketika harga jatuh terlalu lama, mereka bisa menjadi sumber tekanan jual terbesar.
Apa yang Bisa Mendorong Harga Naik Lagi?
Ada beberapa skenario yang bisa memulihkan momentum harga Pepe Coin dalam waktu dekat:
1. Kembalinya Sentimen Positif di Pasar Kripto
Jika Bitcoin dan Ethereum menunjukkan penguatan signifikan, biasanya altcoin seperti PEPE akan ikut terdorong. Saat ini, banyak investor masih wait and see terhadap kondisi makroekonomi global dan regulasi kripto.
Terverifikasi Dewan Pers