IKNPOS.ID – Tewasnya seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di sebuah kamar kos kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, terus menjadi sorotan publik. Kasus ini menyisakan banyak tanda tanya, terutama karena korban, inisial ADP (39), ditemukan dalam kondisi tak wajar. Dia terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh dibungkus selimut.
Meski kasus ini sudah berjalan beberapa hari, penyelidikan terus berlanjut dan pihak kepolisian menyatakan masih menunggu hasil autopsi lengkap, termasuk pemeriksaan patologi organ dalam untuk mengungkap penyebab pasti kematian.
Salah satu perkembangan terbaru adalah beredarnya rekaman CCTV yang menampilkan sosok pria, diduga penjaga kost melintasi depan kamar korban sambil menyapu. Polisi membenarkan bahwa pria tersebut penjaga kos yang diminta istri ADP untuk memeriksa kondisi kamar karena ponsel korban tidak aktif.
“Siap, benar istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati, Bang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu, 12 Juli 2025.
Ade Ary menjelaskan, setelah kasus ini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya dan penyelidik dari Subdit Resmob Ditreskrimum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang melibatkan berbagai keahlian.
“Olah TKP dilakukan bersama pihak Kedokteran Kepolisian, Puslabfor, INAFIS Mabes Polri, hingga dokter dari RSCM yang melakukan autopsi,” tutur Kombes Ade Ary.
Saat ini, penyelidik masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pada organ dalam korban.
Sementara itu Pengamat kepolisian, Bambang Rukminto, menekankan pentingnya pendekatan berbasis scientific crime investigation (SCI) dalam kasus ini.
“Apakah lakban menjadi penyebab kematian atau ada faktor lain, itu harus ditentukan melalui visum. Hasil visum menjadi petunjuk awal penyelidikan,” ujarnya.
Bambang juga mengingatkan pentingnya integrasi forensik digital, sidik jari, hingga rekaman komunikasi, termasuk CCTV sebagai bagian dari proses pembuktian ilmiah.
“Publik tentu ingin cepat, tapi kepolisian butuh kecermatan agar hasilnya tepat,” tambahnya.
Kabar tewasnya pegawai aktif Kemenlu asal Yogyakarta ini cukup mengejutkan. ADP dijadwalkan akan berangkat tugas luar negeri pada akhir Juli ini. Salah satu teman ADP, Iyarman Waruwu, menyebut kondisi korban saat terakhir ditemui terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala mencurigakan.
“Terakhir bertemu saat makan siang di kantor. Yang bersangkutan sehat dan terlihat meninggalkan kantor sekitar pukul 16.30 WIB,” jelasnya.
ADP ditemukan di Guest House Gondangdia dalam kondisi wajah dilakban dan ditutup selimut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, membenarkan penemuan jasad korban yang terjadi pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, sekitar pukul 08.00 WIB.
Lokasi kejadian berada di Guest House Gondangdia, tepatnya kamar nomor 105, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22.
“Korban ditemukan dalam keadaan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut. Kami langsung lakukan olah TKP bersama tim Reskrim Polres Jakarta Pusat,” ungkap Susatyo.
Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, mengumpulkan barang bukti, dan menelusuri rekaman CCTV di lokasi.
“Kami masih terus mendalami kasus ini. Perkembangan hasil autopsi dan penyelidikan akan kami sampaikan lebih lanjut,” tegasnya.(Rafi Adhi/Disway.id)