IKNPOS.ID – Membangun rumah sendiri di kampung sering kali dianggap lebih mudah dan murah dibandingkan di kota. Benarkah dengan dana Rp100 juta kita bisa membangun rumah minimalis yang layak huni? Jawabannya: bisa saja, asal kamu tahu bagaimana menyiasatinya.
Harga tanah di desa umumnya masih sangat terjangkau. Bahkan dalam banyak kasus, seseorang sudah memiliki tanah warisan dari orang tua, sehingga tak perlu lagi mengeluarkan biaya pembelian lahan. Dalam kondisi seperti ini, dana Rp100 juta bisa langsung difokuskan untuk pembangunan fisik rumah. Namun, perhitungan ini hanya mencakup bahan bangunan dan kebutuhan dasar. Biaya tenaga tukang belum termasuk.
Konsep rumah minimalis sangat cocok diterapkan untuk anggaran terbatas. Ukuran rumah tidak perlu besar, cukup sekitar 30–36 meter persegi. Luas segitu sudah bisa menampung dua kamar tidur, satu ruang tengah yang sekaligus menjadi ruang tamu dan ruang keluarga, satu kamar mandi, dapur kecil, serta teras sederhana di depan rumah.
Material bangunan yang digunakan juga bisa disesuaikan dengan bujet. Misalnya, untuk bagian dinding bisa menggunakan batako atau bata merah, tergantung mana yang lebih terjangkau di daerah tersebut.
Untuk atap, pemakaian rangka baja ringan dan penutup atap jenis seng atau genteng metal pasir bisa menjadi pilihan ekonomis. Sementara lantai bisa menggunakan keramik biasa, atau jika ingin lebih hemat, cukup diplester dan dihaluskan tanpa keramik.
Untuk kamar mandi, cukup disiapkan satu unit kloset jongkok, keramik sederhana di lantai, serta dinding yang dilapisi setengah badan saja. Jika ingin lebih irit, bak mandi bisa dibuat dari cor semen. Pintu dan jendela tidak perlu menggunakan bahan mahal. Pintu utama cukup dari kayu biasa, sedangkan pintu kamar bisa dari PVC. Jendela aluminium dengan kaca polos sudah cukup untuk pencahayaan dan sirkulasi.
Dengan desain sederhana dan pilihan material yang tepat, dana Rp100 juta bisa menutup kebutuhan pondasi, dinding, atap, lantai, pintu, jendela, kamar mandi, instalasi listrik dan air, serta cat dasar. Estimasinya bisa menghabiskan sekitar Rp85 juta sampai Rp90 juta. Sisanya bisa digunakan sebagai cadangan untuk hal-hal yang tidak terduga atau untuk membeli perabot dasar seperti tempat tidur, lemari plastik, atau kompor.