Tentu saja, perhitungan ini tidak mencakup ongkos tukang. Di kampung, biaya tukang bisa lebih murah dibandingkan di kota, apalagi jika kamu menggunakan sistem gotong-royong atau dibantu keluarga. Namun tetap perlu diingat, proses pembangunan rumah harus direncanakan matang agar tidak berhenti di tengah jalan karena kekurangan biaya.
Penting juga untuk menyederhanakan desain. Hindari model rumah dengan banyak lekukan, sekat, atau atap yang kompleks karena itu akan menambah ongkos material dan waktu pengerjaan. Desain kotak sederhana justru lebih efisien dan mudah dibangun.
Jadi, apakah dana Rp100 juta cukup untuk membangun rumah? Di kampung, jawabannya bisa jadi: iya. Dengan catatan, kamu sudah punya tanah, tidak memperhitungkan biaya tukang dalam anggaran tersebut, dan bersedia menyesuaikan desain rumah dengan kemampuan finansial. Jika semua itu terpenuhi, rumah sederhana yang nyaman bukan lagi angan-angan.