IKNPOS.ID – Kalimantan Timur (Kaltim) diprediksi mengalami cuaca ekstrem pada Selasa, 15 Juli 2025, menurut laporan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi sejak dini hari hingga pagi, bahkan dapat disertai petir dan angin kencang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah-wilayah yang diperkirakan terdampak. Potensi cuaca ekstrem disebutkan akan berlangsung hingga pukul 07.47 Wita, dengan kemungkinan meluas ke beberapa daerah lain di Kalimantan Timur.
Sejumlah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara seperti Anggana, Tabang, Samboja, Muara Jawa, dan Sanga Sanga diperkirakan mengalami dampak awal. Cuaca serupa juga diprediksi terjadi di Berau, khususnya di Kelay, Sambaliung, Segah, dan Teluk Bayur.
Di Kutai Barat, hujan lebat berpotensi mengguyur wilayah Tering dan Mook Manaar Bulatn, sementara di Kutai Timur, cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda Muara Wahau dan Busang.
Kota Balikpapan hampir seluruhnya masuk dalam daftar daerah yang dipantau, termasuk kecamatan Balikpapan Timur, Utara, Tengah, Selatan, dan Kota.
Potensi hujan juga meluas ke Kabupaten Paser (Kuaro, Long Ikis, Long Kali), serta kecamatan lain di Kutai Kartanegara seperti Muara Muntai, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, dan Marang Kayu. Di Samarinda, seluruh kecamatan dari Samarinda Ulu hingga Sungai Pinang turut berisiko terdampak.
Kota Bontang, Penajam Paser Utara, Mahakam Ulu, serta sejumlah wilayah di Kutai Barat, Berau, dan Kutai Timur juga tercatat dalam radar pemantauan BMKG.
Secara umum, prakiraan cuaca harian menunjukkan dominasi hujan ringan pada pagi dan siang hari di banyak wilayah. Namun, beberapa daerah seperti Tanjung Redeb, Tanah Grogot, dan Sangatta diprediksi berawan sepanjang hari tanpa potensi hujan signifikan.
Suhu udara di Kalimantan Timur berkisar antara 23 hingga 31°C, dengan Tanjung Redeb mencatat suhu tertinggi. Sementara itu, Ujoh Bilang mencatat suhu minimum yaitu 23°C. Tingkat kelembaban tercatat cukup tinggi, mencapai 97 persen di beberapa wilayah, kondisi yang mendukung pembentukan awan hujan.