IKNPOS.ID – Dominasi Google sebagai raja mesin pencari dan browser mulai goyah. Perplexity AI, startup berbasis kecerdasan buatan, kini bernegosiasi dengan Apple dan Samsung untuk menggantikan Chrome sebagai browser default di HP. Namanya: Comet!
Browser Comet besutan Perplexity AI disebut-sebut sebagai “Chrome killer”. Karena mengintegrasikan teknologi AI canggih langsung ke dalam pencarian.
Comet Senjata Rahasia Perplexity
CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, mengungkapkan upayanya dalam bernegosiasi dengan berbagai produsen smartphone.
Tujuan utamanya adalah meyakinkan mereka untuk menggantikan peramban bawaan seperti Chrome dengan Comet. Srinivas mengakui ini bukanlah tugas yang mudah.
“Tidak mudah meyakinkan OEM seluler menggantikan browser bawaan dari Chrome ke Comet,” ujarnya.
Situs Comet, saat ini masih dalam tahap beta. Hanya tersedia untuk desktop. Comet menawarkan integrasi langsung fitur pencarian berbasis AI dari Perplexity.
Artinya, pengguna bisa mendapatkan jawaban ringkas dan terkurasi, bukan sekadar daftar tautan. Laporan dari Bloomberg pada Juni lalu menyebutkan Perplexity berdiskusi dengan Samsung dan Apple.
Dua raksasa teknologiini dikabarkan tertarik meningkatkan kemampuan asisten virtual mereka, seperti Bixby dan Siri, dengan teknologi AI Perplexity.
Apple dan Perplexity
Isu yang lebih panas lagi adalah potensi Apple untuk mengakuisisi Perplexity. Kabarnya, petinggi Apple telah mengadakan pembicaraan internal mengenai kemungkinan ini.
Namun, pihak Perplexity membantah rumor ini. Namun, di tengah bantahan tersebut, kabar lain yang beredar adalah rencana Apple mengintegrasikan kemampuan pencarian Perplexity AI ke dalam Safari.
Jika ini terwujud, hal tersebut akan menjadi pukulan telak bagi Google. Mengingat kemitraan panjang mereka dalam penyediaan mesin pencari default di Safari.
Hal ini menandakan Google, meskipun masih dominan dengan Chrome (menguasai 70% pasar seluler menurut Statcounter, diikuti Safari 24%), harus mulai waspada.
Mengapa Pengguna Beralih dari Google?
Dominasi Google yang seemingly tak tergoyahkan kini mulai menunjukkan keretakan. Selain Perplexity, OpenAI juga dikabarkan sedang mengembangkan peramban AI-nya sendiri.