IKNPOS.ID – Pi Network kembali menyita perhatian dunia kripto. Bukan lagi soal “kapan Open Mainnet dibuka”, tapi soal satu angka yang terus digaungkan komunitas GCV atau Global Consensus Value sebesar $314.159 per 1 Pi Coin.
Nilai ini diyakini banyak pionir sebagai harga ideal yang mencerminkan kekuatan dan potensi jaringan yang mereka bangun bersama sejak awal.
Namun, pertanyaannya—bagaimana jika nilai ini benar-benar diakui oleh Tim Inti atau Pi Core Team dan diterapkan di seluruh ekosistem?
Apa Itu GCV $314.159 dan Mengapa Begitu Sakral?
Global Consensus Value (GCV) sebesar $314.159 bukan sembarang angka. Ini merupakan representasi dari nilai konstanta matematika π (pi) = 3.14159, yang tentunya sesuai dengan nama proyek ini: Pi Network.
Dalam komunitas, angka ini dianggap sebagai simbol kepercayaan, semangat kolaborasi, dan harapan akan masa depan ekonomi digital yang lebih adil dan terdistribusi.
Beberapa proyek internal dalam ekosistem Pi seperti PiSwap bahkan sudah mulai menggunakan angka GCV ini dalam fase beta sebagai acuan harga transaksi antar pengguna.
Walaupun belum resmi diadopsi oleh Tim Inti, penerapan ini menunjukkan bahwa komunitas sudah punya arah dan visi tersendiri dan berharap segera mendapat validasi resmi.
Bagaimana Jika GCV $314.159 Diakui?
Mari kita lakukan sedikit kalkulasi yang bisa bikin jantung berdebar.
Misal kamu punya 10.000 Pi Coin, dan nilai resmi ditetapkan $314.159 per Pi. Maka:
10.000 × $314.159 = $3.141.590.000
Artinya, kamu memiliki lebih dari 3,1 miliar dolar AS. Jika dikonversi ke Rupiah dengan asumsi kurs Rp16.300 per USD:
Rp51.205.317.000.000
(Lima puluh satu triliun dua ratus lima miliar lebih!)
Bayangkan, hanya dengan menyimpan koin dari sebuah aplikasi mobile, kamu bisa menjadi salah satu orang terkaya di Asia.
Bahkan dengan 1.000 Pi Coin saja, nilainya bisa tembus Rp5,1 triliun—angka yang lebih besar dari aset banyak konglomerat lokal!
Tapi… Apakah Ini Realistis?
Pertanyaan pentingnya: apakah nilai ini masuk akal untuk pasar kripto terbuka? Di satu sisi, optimisme komunitas adalah bahan bakar utama proyek blockchain, tapi pasar global juga menilai berdasarkan utilitas, adopsi, dan kestabilan ekosistem.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: