IKNPOS.ID – FBI melalui kantor wilayah Atlanta, bekerja sama dengan otoritas Belanda (FIOD), telah berhasil menyita dan menutup beberapa domain situs distribusi ROM bajakan, termasuk nsw2u.com, yang populer di kalangan gamer Switch dan Switch 2.
Jumlah Download & Dampak Ekonomi
Selama 3 bulan (28 Feb–28 Mei 2025), tercatat 3,2 juta unduhan ROM Switch bajakan.
Estimasi kerugian mencapai USD 170 juta atau sekitar Rp2,7 triliun.
Related Post
Domain yang Disita
FBI menyita setidaknya 7 domain terkait, antara lain:nsw2u.com, nswdl.com, game‑2u.com, bigngame.com, ps4pkg.com/net, dan mgnetu.com.
Kini saat dimasukkan ke browser, hanya muncul banner peringatan resmi FBI .
Reaksi Nintendo dan Lainnya
Nintendo sudah lama aktif menekan ekosistem bajakan, termasuk dengan menutup emulator populer seperti Yuzu dan memblokir akses konsol Switch 2 pada perangkat ilegal.
FBI menyatakan ini bukan tindakan sepihak Nintendo, melainkan operasi hukum internasional untuk melindungi hak cipta.
Strategi Nintendo: Dari ROM ke Emulasi Switch 2, Tak Ada Ampun
Nintendo sejak lama aktif mengawasi ekosistem emulasi dan ROM, misalnya dengan mengambil alih Ryujinx dan menggugat Yuzu.
Dengan peluncuran Switch 2, upaya mereka semakin ketat—pelaku pembajakan via MIG cartridge langsung diblokir akses online. Kini, FBI ikut turun tangan untuk menutup celah tersebut.
Respons Komunitas: Apresiasi atau Skeptis?
Para gamer di Reddit dan Nintendo Life menyambut aksi ini dengan respons beragam. bahkan, ada yang menilai efisien, tapi banyak juga yang anggap “memotong kepala naga”, karena situs “baru bermunculan lagi”.
Di YouTube, headline “The FBI Take Down Nintendo Switch ROM Site” dilemparkan sebagai kabar besar-besaran.
Bagaimana Operasi Ini Berjalan?
Penyitaan Domain: Otoritas mendapatkan surat perintah dari Pengadilan Distrik Georgia Utara atas dasar 18 U.S.C. § 2323.
Pembongkaran Infrastruktur: Semua server dan backend turut dibongkar demi menghentikan operasi bajakan secara menyeluruh
Imbas dan Gambaran Ke Depan
Pasar bajakan masih terbuka, meski situs utama sudah ditutup, ribuan alternatif tetap beroperasi .
Nintendo kemungkinan akan terus melakukan tindakan tegas, termasuk memblokir konsol yang menggunakan ROM ilegal atau modifikasi perangkat keras.
Terverifikasi Dewan Pers