IKNPOS.ID – Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak sejarah dengan mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di level $123.140, atau sekitar Rp2,006 miliar (dengan kurs USD Rp16.297).
Kenaikan ini disambut antusias oleh para investor, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi dalam waktu dekat. Saat ini, harga BTC terkoreksi sedikit dan berada di kisaran $118.500 atau sekitar Rp1,93 miliar.
Pergerakan harga yang cepat dan fluktuatif membuat investor perlu menyiapkan strategi matang, bukan hanya mengandalkan spekulasi. Berikut ini 5 strategi investasi Bitcoin yang bisa membantu Anda tetap untung dalam jangka panjang:
Related Post
1. Dollar Cost Averaging (DCA)
Strategi ini berarti membeli Bitcoin dalam jumlah tetap secara berkala (misalnya setiap minggu atau bulan), tanpa peduli harga sedang naik atau turun.
Cocok untuk pemula dan investor jangka panjang
Mengurangi risiko beli di harga tertinggi
Menstabilkan harga rata-rata masuk
2. HODLing + Manajemen Risiko
HODLing berarti menyimpan Bitcoin untuk jangka panjang, tanpa panik saat harga naik atau turun.
Percaya pada potensi jangka panjang Bitcoin
Tetap penting untuk atur porsi investasi dan punya rencana risiko, seperti “mental stop-loss”
Jangan masukkan seluruh uang di satu keranjang!
3. Manfaatkan Support dan Resistance
Menurut data teknikal:
Resistance kuat: $120.500–$122.000
Support kuat: $115.800–$117.500
Strategi ini cocok untuk trader aktif yang ingin beli di support dan jual di resistance. Gunakan grafik dan indikator untuk ambil keputusan.
4. Diversifikasi Portofolio
Jangan hanya pegang Bitcoin. Tambahkan aset kripto lain seperti:
Ethereum (ETH)
Solana (SOL)
Stablecoin seperti USDC
Diversifikasi bisa mengurangi risiko kerugian besar saat satu aset anjlok.
5. Gunakan Exchange Profesional Seperti Pintu Pro
Platform trading seperti Pintu Pro memberikan berbagai fitur penting:
Grafik dan alat teknikal lengkap
Opsi order seperti limit dan stop
Trading leverage (contoh: BTC Futures, ETH Futures)
Pantauan portofolio real-time
Tampilan desktop cepat dan responsif
Terverifikasi Dewan Pers