IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memberi dampak positif pada perekonomian wilayah sekitar. Salah satu daerah yang terdampak adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi, pembangunan di wilayah IKN pada sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Timur menumbuhkan ekonomi Kabupaten PPU. .
“Kegiatan pembangunan di wilayah IKN memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sekitar,” ujar Robi, Senin, 7 Juli 2025.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten PPU tersebut didukung sejumlah faktor, salah satunya pembangunan IKN yang terus berlanjut hingga kini.
Kabupaten PPU menjadi daerah asal, terdekat dan mitra IKN, setelah Kecamatan Sepaku, sebagian dari wilayah kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu ditetapkan sebagai kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN.
Positifnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara dipicu meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi, jelas dia, yang mendominasi ekonomi di kabupaten itu dengan pangsa lebih kurang 50 persen.
“Meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi di Kabupaten PPU, didukung adanya aktivitas pembangunan di wilayah IKN. Kami perkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara tetap tumbuh signifikan,” tambahnya.
Realisasi pertumbuhan ekonomi Kabupaten PPU pada triwulan 1-2025 tergambar positif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di kabupaten mitra IKN tersebut.
Robi menambahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan merilis pertumbuhan ekonomi Kabupaten PPU sekitar 23,96 persen tahun ke tahun (year on year/yoy). Angka itu lebih tinggi dibanding triwulan IV-2024 yang sebesar 21,90 persen yoy.
BI Kantor Perwakilan Balikpapan yang wilayah kerja mencakup Kota Balikpapan, Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser tersebut, juga terus berupaya memperkuat kapasitas pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah kerjanya.
“Salah satunya agar pelaku UMKM bisa menjadi kekuatan ekonomi alternatif di luar sektor dominan seperti migas dan pertambangan, serta masuk ke pasar ekspor untuk mendapatkan kesempatan dan pasar yang lebih luas,” lanjut Robi.