IKNPOS.ID – Tanaman monstera menjadi salah satu tanaman hias paling populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan pecinta dekorasi interior bergaya tropis. Bentuk daunnya yang besar dengan lubang-lubang unik memberi kesan eksotis dan mewah pada ruangan.
Tak heran, harga tanaman ini pun melambung tinggi, apalagi untuk jenis-jenis monstera tertentu yang langka. Namun, di tengah tren ini, tidak sedikit pembeli tertipu dengan tanaman monstera palsu yang dijual dengan harga tidak masuk akal. Mengetahui perbedaan antara monstera asli dan palsu sangat penting agar kamu tidak rugi saat membeli.
Kenali Ciri Daun Monstera Asli yang Khas
Ciri utama dari monstera asli terletak pada bentuk daunnya yang berlubang alami, seperti sobekan-sobekan artistik. Lubang ini muncul seiring pertumbuhan tanaman, bukan dari awal.
Related Post
Monstera yang masih muda biasanya memiliki daun utuh tanpa lubang, dan lubangnya akan berkembang seiring usia tanaman. Permukaan daun monstera asli cenderung mengilap, dengan tekstur kenyal namun kuat. Urat daunnya jelas terlihat dan menyebar simetris dari tulang daun utama.
Di sisi lain, monstera palsu sering kali memiliki daun yang tampak terlalu sempurna dan simetris. Lubang-lubangnya bisa terlihat terlalu bulat, terlalu rapi, atau bahkan sudah ada sejak tanaman masih sangat kecil.
Pada beberapa kasus, tanaman palsu bahkan memiliki daun plastik atau sintetis yang dijual sebagai tanaman hidup. Jika diperhatikan lebih dekat, warnanya terlihat terlalu seragam tanpa variasi hijau alami, dan daun terasa kaku saat disentuh.
Perhatikan Pola Pertumbuhan dan Batang Tanaman
Monstera asli tumbuh secara merambat atau memanjat, dan memiliki batang utama yang kuat, disertai akar udara yang tumbuh dari ruas-ruas batang. Akar ini membantu monstera menempel pada media rambat seperti turus atau dinding, yang merupakan bagian dari karakter alaminya sebagai tanaman hutan tropis.
Dalam proses pertumbuhan, daun baru biasanya tumbuh dari pucuk tanaman secara bertahap, dan memiliki fase “membuka” yang khas.
Terverifikasi Dewan Pers