Asus Targetkan 400 Ribu Unit ROG Xbox Ally X, Meluncur November 2025

IKNPOS.ID - Persaingan perangkat gaming genggam semakin memanas. Setelah kesuksesan Steam Deck dan kabar peluncuran Nintendo Switch 2, Asus dan Microsoft ikut menantang pasar handheld lewat kehadiran ROG Xbox Ally X (XAX) .

Perangkat ini tidak hanya menjanjikan performa tinggi, tapi juga membawa pengalaman Xbox yang dirancang khusus untuk format handheld. Asus menargetkan pengiriman awal sebesar 400 ribu unit, dengan peluncuran dijadwalkan pada November 2025.

Langkah ini menjadi bukti bahwa Asus dan Microsoft tidak main-main dalam menggarap pasar handheld. Menjelang musim liburan akhir tahun, kehadiran ROG Xbox Ally X diprediksi bakal menyedot perhatian gamer dari berbagai kalangan.

Hasil Kolaborasi Serius Asus dan Microsoft Asus tidak berjalan sendiri. Lewat kemitraan resmi bersama Microsoft, mereka merancang ROG Xbox Ally X sebagai perangkat hybrid yang mampu menjalankan game Xbox dan PC secara mulus. Microsoft menyediakan ekosistem software, sementara Asus mengurus sisi perangkat keras.

Langkah ini muncul setelah Microsoft memutuskan untuk menghentikan pengembangan internal perangkat handheld mereka sendiri. Sebagai gantinya, mereka memilih berkolaborasi dengan produsen seperti Asus demi menghadirkan pengalaman Xbox yang optimal di perangkat genggam.

Keputusan tersebut menciptakan peluang strategis. Gamer kini bisa menikmati game eksklusif Xbox, layanan Game Pass, hingga fitur Remote Play dalam satu perangkat praktis yang bisa dibawa ke mana saja.

Dua Model: Xbox Ally dan Xbox Ally X Asus tidak hanya merilis satu versi. Mereka menyiapkan dua model sekaligus, yaitu Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X. Model pertama akan diluncurkan pada November 2025, disusul versi X di bulan Desember. Perbedaan paling mencolok terletak pada spesifikasi dan daya tahan.

Xbox Ally standar hadir dengan RAM 16 GB, penyimpanan SSD 512 GB, dan baterai 60 Wh. Sementara XAX dipersenjatai RAM 24 GB, SSD 1 TB, dan baterai besar 80 Wh. Pilihan ini memungkinkan pengguna menyesuaikan kebutuhan dan anggaran, tanpa mengorbankan akses ke ekosistem Xbox.

Asus memastikan keduanya menjalankan Windows 11 yang telah disesuaikan. Tampilan antarmuka dibuat mirip Xbox, lengkap dengan tombol Xbox fisik, akses cepat ke Game Pass, dan dukungan berbagai platform digital seperti Steam dan Epic Games.

Target Agresif: 400 Ribu Unit Melihat tren permintaan handheld gaming yang terus naik, Asus memasang target berani. Mereka menyiapkan pengiriman awal sebanyak 400 ribu unit untuk musim liburan 2025. Jumlah ini tidak main-main, mengingat waktu peluncuran yang cukup singkat antara pengumuman dan rilis.

Langkah ini menandakan keyakinan tinggi terhadap potensi pasar. Selain itu, Asus juga melihat peluang besar dari pengguna Windows dan penggemar Xbox yang menginginkan pengalaman gaming portabel dengan performa setara PC.

Target tinggi tersebut dapat dukungan jaringan distribusi global Asus yang sudah matang. Mereka mengandalkan kemitraan retail di Asia, Eropa, dan Amerika Utara untuk memastikan perangkat ini tersedia luas menjelang akhir tahun.

Spesifikasi ROG Xbox Ally X: Performa Tinggi dalam Genggaman ROG Xbox Ally X membawa spesifikasi yang dirancang untuk gamer berat. Prosesor AMD Ryzen AI Z2 Extreme menjadi otak utama, dengan RAM LPDDR5X sebesar 24 GB yang sangat cepat. Penyimpanan SSD 1 TB memberikan ruang luas untuk menyimpan game AAA.

Layar sentuh 7 inci dengan resolusi full HD dan refresh rate 120 Hz membuat visual terlihat tajam dan responsif. Asus juga menyematkan fitur impulse trigger seperti di kontroler Xbox Elite, menciptakan pengalaman bermain yang lebih presisi.

Baterainya yang berkapasitas 80 Wh membuat gamer bisa bermain lebih lama tanpa harus terus-menerus mencari colokan listrik. Ini menjadi nilai jual penting, terutama untuk mereka yang gemar bermain di luar rumah atau saat bepergian.

Ekosistem Xbox di Perangkat Genggam Salah satu keunggulan utama ROG Xbox Ally X terletak pada integrasi langsung dengan ekosistem Xbox. Pengguna bisa langsung mengakses Xbox Game Pass, memainkan game yang sudah mereka beli di Microsoft Store, dan melakukan cloud streaming lewat Xbox Cloud Gaming.

Tidak hanya itu, pengguna juga dapat menjalankan aplikasi PC lainnya karena sistem operasi yang mereka gunakan adalah Windows 11 Home. Fitur ini membuka akses ke berbagai launcher game seperti Steam, Epic Games Store, Battle.net, hingga emulator.

Interface utama menyerupai tampilan dashboard Xbox, dengan penyesuaian untuk layar sentuh dan tombol fisik. Semua pengaturan performa, suara, jaringan, hingga sinkronisasi akun Microsoft tersedia dalam satu pusat kontrol yang mudah diakses.

Persaingan Ketat di Pasar Handheld Gaming ROG Xbox Ally X tidak hadir dalam ruang kosong. Ia akan bersaing ketat dengan Nintendo Switch 2, Steam Deck OLED, MSI Claw, dan Lenovo Legion Go. Masing-masing membawa keunggulan unik, baik dari sisi harga, ekosistem, maupun pengalaman bermain.

Namun, Asus percaya bahwa kekuatan integrasi Xbox dan fleksibilitas Windows menjadi nilai jual utama. Apalagi belum ada perangkat handheld lain yang secara resmi membawa branding Xbox di perangkat kerasnya.

Pengguna yang sudah terikat dengan Xbox Game Pass kemungkinan besar akan tertarik dengan XAX. Tidak perlu membeli ulang game, tidak perlu berpindah platform, cukup login dan lanjutkan game yang sama di mana pun.

Siapa yang Cocok Membeli ROG Xbox Ally X? Target utama Asus cukup jelas. Mereka menyasar gamer enthusiast yang ingin bermain di mana saja tanpa mengorbankan performa. XAX juga cocok untuk pengguna Xbox yang ingin perangkat kedua dengan fleksibilitas tinggi.

Bagi pengguna yang sering bepergian atau tidak ingin duduk di depan PC terus-menerus, perangkat ini menjadi solusi ideal. Apalagi dengan baterai besar dan layar responsif, ROG Xbox Ally X mampu menjalankan banyak game modern tanpa kompromi.

Pengguna PC yang terbiasa dengan ekosistem Windows pun akan merasa familiar. Tidak perlu belajar sistem baru atau menyesuaikan diri, cukup login ke akun Microsoft dan semua data sinkron secara otomatis.

Apakah Ini Masa Depan Gaming Portabel? Melihat tren yang berkembang, perangkat seperti XAX berpotensi mengubah cara orang bermain game. Tidak lagi terikat dengan konsol di rumah, gamer kini bisa bermain game AAA di kereta, kafe, atau bahkan saat menunggu boarding di bandara.

Keputusan Microsoft untuk menggandeng Asus juga menunjukkan arah strategi yang lebih terbuka. Daripada membangun perangkat sendiri, mereka mendorong produsen hardware menghadirkan solusi inovatif dengan tetap berada dalam ekosistem Xbox.

Jika XAX sukses di pasaran, bukan tidak mungkin merek lain seperti HP, Lenovo, atau bahkan Samsung ikut bermain dalam arena ini. Semua kemungkinan terbuka, dan gamer-lah yang paling untung di sini.

Penutup ROG Xbox Ally X hadir sebagai bukti keseriusan Asus dan Microsoft dalam menggarap pasar handheld gaming. Dengan target awal 400 ribu unit, peluncuran pada November 2025 ini mungkin akan menjadi salah satu momen penting di dunia gaming tahun ini.

Spesifikasi tinggi, baterai besar, dan integrasi langsung dengan Xbox membuat perangkat ini menjadi pilihan menarik bagi gamer modern. Sudah siap menyambut revolusi game portabel?