IKNPOS.ID – Seiring makin dekatnya peluncuran fase Open Mainnet, perbincangan hangat pun muncul terkait kemungkinan berdirinya Pi Bank, sebuah institusi finansial berbasis Pi Coin, serta potensi fantastis 1 Pi Coin yang disebut-sebut bisa mencapai nilai $314.
Pi Network sendiri memang terus menjadi sorotan di dunia kripto berkat pertumbuhan pesat komunitasnya yang kini mencakup lebih dari 230 negara.
Sumber spekulasi ini semakin menguat setelah akun @cryptoleakvn membagikan analisis dan visualisasi mengenai masa depan Pi Bank.
Hal ini memicu diskusi luas seputar kemungkinan Pi Coin menjadi aset bernilai tinggi dan alat pembayaran global dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi.
🏦 Pi Bank Ready: 1 PI = $314? 💰
As Pi Network continues to expand its ecosystem, the potential for Pi Coin to achieve new heights is being recognized. With a future vision of Pi-powered banks, this image inspires us to imagine Pi as more than just a cryptocurrency—it could… pic.twitter.com/R6qSNiVq0B
— Cryptoleakvn (@cryptoleakvn) July 1, 2025
Mengapa Pi Bank Penting Bagi Ekosistem Pi Network?
Keberadaan Pi Bank bisa menjadi langkah strategis yang menjadikan Pi Coin bukan sekadar aset digital, tetapi juga alat tukar yang nyata dalam aktivitas ekonomi sehari-hari.
Lewat Pi Bank, pengguna bisa menyimpan Pi dengan aman, melakukan transaksi lintas negara, hingga mengakses layanan kredit berbunga rendah dalam bentuk Pi.
Jika Pi Bank benar-benar terealisasi, tingkat kepercayaan terhadap Pi Coin diyakini akan meningkat.
Hal ini akan mendorong pelaku usaha untuk menerima Pi sebagai metode pembayaran resmi, sekaligus membuka peluang integrasi dengan sistem pembayaran global agar transaksi lebih inklusif dan efisien.
Pertumbuhan Konsisten Pi Network
Sejak diluncurkan, Pi Network mengusung pendekatan inklusif yang memungkinkan siapa saja berkontribusi menjaga keamanan jaringan lewat penambangan via smartphone.
Strategi ini sukses menarik jutaan pengguna dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap teknologi blockchain serta konsep desentralisasi.
Terverifikasi Dewan Pers