Siram ketika bagian atas tanah mulai kering dan gunakan media tanam berpori seperti campuran peat moss dan perlit. Hindari paparan sinar matahari langsung yang bisa membakar daun.
5. Peace Lily (Spathiphyllum spp.)
Peace lily adalah tanaman yang cocok untuk pencahayaan minim namun menyukai kelembapan sedang. Siram saat tanah sedalam 3–5 cm mulai mengering, biasanya sekitar setiap 10 hari. Bersihkan daun dengan kain lembap agar tetap mengilap dan sehat.
6. Sri Rejeki (Aglaonema)
Sri rejeki adalah pilihan ideal untuk ruang kerja, kamar tidur, atau area dengan cahaya minim.
Varietas dengan daun polos lebih tahan cahaya rendah, sementara yang berpola lebih cocok ditempatkan di area dengan cahaya terang tidak langsung.
Siram seminggu sekali atau saat permukaan tanah mengering, dan hindari genangan air.
7. Sirih Gading Emas (Epipremnum aureum)
Tanaman ini sangat fleksibel dan bisa tumbuh di cahaya rendah sekalipun, seperti di kamar mandi atau sudut ruangan. Siram hanya saat daunnya terlihat layu, dan pastikan tanahnya tidak terlalu basah.
Dengan perawatan sederhana, sirih gading bisa tumbuh menjuntai indah dalam pot gantung atau rambat di dinding.
Tips Merawat Tanaman Hias Minim Cahaya:
- Pilih pot dengan lubang drainase untuk mencegah akar membusuk.
- Rotasi posisi tanaman setiap beberapa minggu agar pertumbuhan merata.
- Lap daun secara berkala untuk menjaga fotosintesis tetap optimal.
- Gunakan lampu LED putih jika ruangan benar-benar gelap.
- Periksa daun secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda stres atau hama.
Meski hidup di tengah keterbatasan pencahayaan, tanaman-tanaman ini tetap mampu menghadirkan kehidupan dan kesejukan ke dalam ruangan.
Dengan memilih tanaman hias minim cahaya yang mudah dirawat, Anda bisa menikmati keindahan hijau tanpa repot, sekaligus menciptakan suasana rumah yang lebih nyaman dan menenangkan.