IKNPOS.ID – Pi Network melakukan peniongkatan dengan mengembangkan berbagai fitur baru. Tim inti mereka terus menyempurnakan proses migrasi, memperkenalkan alat-alat inovatif, dan mempromosikan kemajuan di dalam ekosistem Pi. Namun, di balik semua perkembangan tersebut, muncul persoalan serius yang mulai menyita perhatian komunitas.
Saat ini, tercatat lebih dari 370 juta token Pi telah beredar di bursa. Ironisnya, sebagian besar pengguna belum bisa mengakses token hasil mining mereka sendiri. Ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang sebenarnya memperdagangkan token-token ini?
Untuk bisa memindahkan token ke jaringan utama (mainnet), pengguna harus melewati proses verifikasi identitas (KYC) terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mereka bisa memulai migrasi. Namun, meskipun migrasi berhasil, hanya sebagian kecil dari token yang langsung bisa digunakan—sisanya tetap terkunci dan baru bisa dibuka secara bertahap sesuai aktivitas pengguna.
Banyak pengguna merasa frustrasi. Masalah teknis seperti kesalahan autentikasi dua faktor (2FA) atau saldo yang tidak muncul, membuat proses ini semakin rumit. Bahkan, ada yang harus menunggu berbulan-bulan untuk menyelesaikan proses KYC.
Selain itu, jumlah token di bursa mengalami peningkatan tajam darim244 juta pada Maret menjadi lebih dari 370 juta pada Juli. Artinya, ada semakin banyak token yang masuk ke pasar publik, padahal pengguna biasa masih belum bisa mengakses token mereka.
Situasi ini memunculkan kesenjangan dalam komunitas. Terbentuk semacam “sistem dua tingkat”:
Satu kelompok dapat memperdagangkan token secara bebas.
Sebagian besar pengguna lainnya masih menunggu akses ke token yang mereka hasilkan sendiri.
Kurangnya transapari mengenai asal-usul token yang tersedia di bursa memperbesar pertanyaa saat kendali dan keadilan dalam ekosistem Pi.
Kemajuan Terbaru Tak Hilangkan Kekhawatiran Komunitas
Dalam perayaan Pi2Day bulan ini, Pi Network memperkenalkan berbagai pembaruan besar, seperti:
Peluncuran Pi App Studio, yang memungkinkan pengguna membangun aplikasi berbasis AI tanpa coding.