TKA Tidak Wajib, Tapi Sangat Penting untuk Seleksi Prestasi
Meski TKA bukan ujian wajib, siswa yang tidak mengikutinya tidak akan memiliki nilai individual akademik nasional.
Hal ini tentu bisa menjadi kendala jika siswa ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya lewat jalur prestasi, termasuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di tingkat perguruan tinggi.
Menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, TKA adalah bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan sistem penilaian yang kredibel, adil, dan transparan.
“Kami ingin memastikan seluruh murid Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan pencapaiannya, terlepas dari jalur pendidikan formal, nonformal, maupun informal,” ujarnya dalam wawancara dengan Antaranews.
Kenapa UN Diadakan Lagi?
Kembalinya Ujian Nasional dalam format TKA bukan tanpa alasan. Pemerintah menilai bahwa keberadaan nilai akademik nasional masih dibutuhkan untuk memberikan standar penilaian yang seragam, terutama dalam proses seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Selain itu, nilai individual dari TKA bisa digunakan untuk:
-
Seleksi jalur prestasi SPMB SMP dan SMA untuk siswa SD dan SMP
-
Seleksi SNBP (jalur prestasi masuk perguruan tinggi) untuk siswa SMA/SMK/MA
Kehadiran Tes Kompetensi Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional adalah bentuk adaptasi dan penyederhanaan dari sistem lama.
Diharapkan sistem baru ini bisa menjadi solusi bagi kebutuhan evaluasi yang tidak hanya adil, tapi juga ramah terhadap siswa.
Bagi para orang tua dan siswa, sebaiknya mulai mempersiapkan diri sejak sekarang. Meskipun tidak wajib, TKA bisa menjadi tiket masuk sekolah favorit atau kampus impian lewat jalur prestasi.