Bitcoin dan Ethereum memang mencatatkan kenaikan moderat setelah pernyataan The Fed tersebut. Namun, perhatian justru mulai tertuju pada token $PI dari jaringan Pi Network. Hal ini tak lepas dari posisi unik proyek tersebut dan semakin meningkatnya popularitas di kalangan komunitas globalnya.
Pi Network sendiri telah meluncurkan Open Mainnet lebih dari 100 hari yang lalu. Sejak saat itu, token $PI mengalami fluktuasi harga yang cukup tajam.
Setelah sempat menyentuh harga tertinggi di kisaran $2,98 pada akhir Februari, harga token ini kemudian berada di bawah tekanan akibat situasi pasar yang lebih luas. Faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik internasional dan volatilitas di berbagai sektor kripto turut memengaruhi performanya.
Meski begitu, sejumlah tokoh komunitas dan analis pasar meyakini bahwa Pi Coin tengah bersiap untuk memasuki fase kenaikan besar berikutnya. Mereka menggambarkan kondisi ini sebagai awal dari “gelombang naik utama”, yang diyakini dapat mendorong harga token secara signifikan dalam waktu dekat.
Keyakinan ini muncul dari kombinasi faktor teknis, momentum komunitas, dan sentimen positif yang dipicu oleh perkembangan kebijakan moneter global. Dampak kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Fed memicu optimisme.
Beberapa faktor yang memicu optimisme pasar terhadap potensi kenaikan harga token $PI antara lain:
1. Waktu Pasar
Sinyal dari The Fed tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga membawa dampak besar bagi pasar keuangan global. Dalam situasi seperti ini, likuiditas cenderung meningkat, karena suku bunga yang lebih rendah membuat investor mencari aset berisiko yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi — termasuk mata uang kripto. Pi Coin, sebagai salah satu aset kripto yang tengah naik daun, bisa mendapatkan momentum dari perubahan arah kebijakan moneter ini.
2. Pola Teknis
Sejumlah analis teknikal yang mengikuti pergerakan grafik Pi Coin mencatat terbentuknya pola “double bottom” atau dasar ganda di area support penting. Ini merupakan pola grafik yang kerap diartikan sebagai sinyal pembalikan arah menuju tren naik. Selain itu, indikator teknis seperti RSI (Relative Strength Index) menunjukkan peningkatan tekanan beli, yang biasanya menandakan bahwa minat pasar mulai tumbuh dan harga berpotensi mengalami lonjakan dalam waktu dekat.