Analis yang dikenal sebagai Mr. Spock mengungkapkan bahwa Pi Network sengaja menciptakan dua ekonomi paralel:
- Ekonomi internal: menggunakan GCV tinggi dalam transaksi aplikasi dan layanan Pi.
- Ekonomi eksternal: dipengaruhi oleh mekanisme pasar bebas layaknya altcoin lainnya.
Kontrol sistem melalui verifikasi KYC dan penguncian dompet adalah kunci untuk memastikan kedua ekonomi ini tidak saling tumpang tindih secara liar.
Kekuatan GCV dan Bayang-Bayang Risiko yang Mengintai
Menurut Mr. Spock, sistem nilai ganda ini memberikan beberapa keunggulan bagi Pi Network:
- Mampu menumbuhkan kepercayaan di kalangan pedagang.
- Menciptakan stabilitas harga dalam ekosistem internal.
- Melindungi dari volatilitas pasar kripto yang ekstrem.
Namun, Mr. Spock juga memberikan peringatan keras. “Celah besar ini bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang membeli Pi murah dari bursa, lalu membelanjakannya dalam ekosistem dengan patokan GCV,” katanya. Hal ini tentu saja berisiko mengganggu keseimbangan nilai yang selama ini dijaga ketat oleh komunitas Pi.
Lebih lanjut, adanya dua nilai yang kontras ini dapat memicu kebingungan di kalangan pengguna baru dan calon investor. Yang paling krusial, model nilai ganda Pi sangat bergantung pada kepercayaan komunitas. Jika pengguna mulai berpaling dari GCV dan beralih ke harga pasar, maka fondasi GCV bisa goyah secara fundamental.
Langkah Mendesak untuk Tim Inti Pi: Filter KYC dan Penguncian Bertahap
Untuk mengatasi potensi risiko ini, analis menyarankan Tim Inti Pi untuk segera mengambil langkah-langkah strategis:
- Memperkuat filter KYC untuk mencegah penyalahgunaan.
- Menerapkan kontrak pintar berbasis GCV secara lebih luas.
- Membatasi sirkulasi melalui penguncian Pi secara bertahap.
Beberapa wilayah seperti Thailand dan Vietnam sudah aktif melakukan transaksi berbasis GCV, bahkan kontrak pintar GCV telah diunggah ke GitHub, memperkuat narasi bahwa sistem ini bukan sekadar mimpi.