IKNPOS.ID – Token asli dari Pi Network, yaitu PI, mengalami penurunan tajam hampir 35%, jatuh ke level $0,40 karena terjadi unlock 280 juta token pada 11 Juni dan kepanikan pasar akibat geopolitical global.
Volume transaksi melonjak, menunjukkan adanya “panic selling,” dipicu oleh ketidakpastian global seperti ketegangan Israel–Iran.
Rebound Kilat: Dari $0,40 ke Sekitar $0,60
Hebatnya, dalam beberapa hari PI mengalami pemulihan hingga 40%, kembali ke kisaran $0,60 sejak 13 Juni .
Related Post
Ini menunjukkan adanya support kuat di level $0,39 (value area low), memancing aksi beli agresif yang memicu candle pemulihan besar.
Analisis Teknis: Pertarungan Support dan Resistance
-
Support: $0,39–$0,40 adalah level buy zone yang terbukti menyokong harga .
-
Resistance: Terjadi tekanan di rentang $0,65–$0,80. Break di atas $0,65 bisa membuka peluang ke $0,80; namun gagal bertahan di atas $0,61 bisa menjerumuskan ke zona $0,57–$0,60 .
Namun indikator seperti MACD masih menunjukkan tren bearish (“death cross”) dan RSI berada di bawah 50 mengindikasikan tekanan jual masih ada.
Unlock Token dan Masalah Migrasi yang Menghantui
Risk lainnya datang dari jadwal unlock besar-besaran: lebih dari 280 juta token akan dibuka sepanjang Juni hingga Juli. Jika permintaan tidak seimbang, tekanan jual bisa meningkat.
Selain itu, banyak pengguna melaporkan masalah migrasi wallet dan akses token akibat integrasi mainnet dan KYC yang bermasalah. Ini menambah ketidakpastian pasar.
Sentimen Jangka Panjang: Harapan dan Prediksi Spekulatif
-
Beberapa model optimis melihat PI bisa menyentuh $2–$5 pada 2027–2028, dan bahkan $10 pada 2030-an, bergantung besar pada pertumbuhan ekosistem nyata dan listing besar seperti Binance.
-
CoinCodex memproyeksikan level $2,81 pada 2028, sementara ada versi ultra-optimis prediksi mencapai ribuan dollar, meski itu dianggap sangat spekulatif .
Namun tokenomics PI yang memiliki supply puluhan miliar masih membutuhkan adopsi nyata dalam bentuk dApps, PiAds, micropayments, dan listing resmi guna menyerap suplai baru .
Terverifikasi Dewan Pers