IKNPOS.ID – Di tengah naik-turunnya harga memecoin, Shiba Inu (SHIB) kembali jadi sorotan. Meski pergerakannya masih campur aduk dalam beberapa hari terakhir, SHIB tetap bertahan di zona penting yang bisa menentukan arah selanjutnya.
Didorong oleh lonjakan burn rate (tingkat pembakaran koin) dan meningkatnya aktivitas dari investor besar (whale) serta pengguna ritel, banyak yang bertanya-tanya: mungkinkah SHIB tembus harga Rp16 per koin di tahun 2025?
Berdasarkan data dari Shibburn, dalam 24 jam terakhir sebanyak 38 juta SHIB dibakar dalam tiga transaksi, dua di antaranya masing-masing membakar lebih dari 10 juta token. Lonjakan burn rate sebesar 180% ini memperlihatkan keseriusan komunitas SHIB dalam mengurangi jumlah koin beredar, yang bisa membantu mendongkrak harga dalam jangka panjang.
Selain itu, pembaruan dari jaringan Shibarium terutama penambahan batas RPC untuk meningkatkan keamanan dan desentralisasi—juga ikut memberi efek positif terhadap ekosistem SHIB.
Aktivitas Whale Naik, Tapi Harga Masih Tertekan
Meskipun banyak whale mulai bergerak, harga SHIB justru mengalami penurunan sekitar 3% dalam sehari terakhir. Saat ini, SHIB diperdagangkan di kisaran Rp242 per koin dengan volume perdagangan harian sekitar Rp7,4 triliun.
Kapitalisasi pasarnya menyentuh Rp143 triliun, menjadikan SHIB memecoin terbesar kedua setelah Dogecoin. Namun, secara teknikal, harga SHIB masih kesulitan untuk menembus level resistance kuat yang menjadi penghalang kenaikan lebih lanjut.
Analisis Teknikal: Masih di Zona Aman, Tapi Belum Kuat Naik
Dari sisi teknikal, indikator RSI SHIB berada di posisi netral—artinya pasar belum jelas cenderung ke arah naik atau turun. SHIB juga tertahan di antara dua garis penting: EMA 50 (sebagai support) dan EMA 200 (sebagai resistance). Analis memprediksi volatilitas tinggi dalam waktu dekat, yang berarti harga bisa naik cepat atau justru turun tajam.
Prediksi Harga SHIB: Ke Mana Arah Selanjutnya?
Jika SHIB bisa bertahan di atas Rp250, target selanjutnya adalah Rp327. Bahkan, bila sentimen pasar mendukung, bisa saja menyentuh Rp409. Namun, kalau tekanan jual terus berlanjut, harga bisa turun ke Rp205 bahkan Rp163.