IKNPOS.ID -Aktivitas besar-besaran kembali terjadi di jaringan Pi Network. Kali ini, para paus kripto bergerak diam-diam menyedot hingga 200 juta token PI dalam satu waktu. Transaksi ini tak hanya membangkitkan spekulasi liar di komunitas, tapi juga mendorong keyakinan bahwa harga Pi Coin akan bangkit setelah lama terpuruk.
Saat ini, harga PI berada di $0,6423, turun 77,13% dari ATH di $2,98. Meski begitu, aktivitas on-chain yang tak biasa memberi sinyal potensi lonjakan harga yang mengejutkan.
Transaksi Raksasa: 200 Juta Token Pi Coin Dipindah ke Dompet Pribadi
Langkah besar terjadi saat 200 juta Pi Coin dipindahkan dari cadangan likuiditas ke dompet pribadi. Menurut analis kripto Moon Jeff, transaksi ini diduga sebagai pembelian Over-the-Counter (OTC), sebuah cara klasik investor besar menyerap aset tanpa mengganggu harga pasar.
Related Post
“Akumulasi diam-diam seperti ini menunjukkan kepercayaan tinggi dari pemain besar,” ungkap Jeff melalui akun X-nya.
OTC: Sinyal Minat Institusional dan Akumulasi Strategis
Transaksi OTC tidak dilakukan melalui bursa publik, melainkan langsung antar pihak, biasanya dilakukan oleh investor institusional. Artinya? Ada minat serius dan strategi jangka panjang untuk Pi Network, bahkan di tengah masa lesu pasar kripto.
Volatilitas Harga Pi Coin: Naik-Turun yang Ekstrem
Riwayat harga PI menunjukkan volatilitas luar biasa:
20 Feb: PI ditutup di $0,86
20–26 Feb: naik 2.889,30%
31 Maret: anjlok 81,47%
7–13 Mei: rebound 114,28%
14 Mei ke depan: turun 48,10%
14 hari terakhir: -14,3%
7 hari terakhir: -1,6%
24 jam terakhir: naik 1% jadi $0,6423
Prediksi Harga: Apakah Pi Coin Siap Tembus $1,2?
Moon Jeff menyatakan bahwa level $1,2 adalah resistensi kunci. Jika tembus, kemungkinan harga akan menyentuh $2 dalam waktu dekat.
Namun, analis lain seperti Dr. Altcoin tetap skeptis. Ia menyoroti lambannya kinerja tim inti Pi dan kurangnya komunikasi sebagai penghambat utama pertumbuhan.
Bahkan beberapa pengguna KYC yang sah mengeluhkan belum menerima token mereka, menambah kekhawatiran di komunitas.
Terverifikasi Dewan Pers