IKNPOS.ID – Setelah melewati tenggat verifikasi KYC final pada 14 Maret 2025, Pi Network kini memasuki masa ketidakstabilan.
Pengguna yang gagal melakukan verifikasi dan memindahkan token ke mainnet kini kehilangan akses ke kepemilikan Pi mereka.
Transisi ini diselesaikan bertepatan dengan Pi Day, sekaligus menandai diluncurkannya pembaruan blockchain dan program PiFest untuk mendorong lebih banyak penggunaan Pi dalam ekosistem.
Related Post
Namun, di balik euforia itu, banyak pengguna justru mengalami kesulitan. Ada yang kehilangan token secara tak terduga, bahkan mengalami hambatan teknis saat proses pemindahan.
Ini memperburuk volatilitas harga. Di sisi lain, perpindahan lebih dari 102 juta token Pi dari OKX ke bursa juga memperkuat tekanan jual.
Kendati demikian, tim inti Pi Network tetap berkomitmen pada ekspansi ekosistem, termasuk meluncurkan dana ventura senilai US$100 juta untuk mendukung pengembangan dApps di blockchain mereka.
Pergerakan Harga Pi Network: Analisis Teknis
Harga Pi saat ini bertahan di atas US$0,62, setelah sempat merosot di bawah US$0,61. Ini menunjukkan tekanan jual mulai melemah. Berikut ringkasan indikator teknikal terkini:
MACD masih menunjukkan momentum bearish, namun garis MACD dan histogram menunjukkan pelambatan penurunan.
RSI mulai naik ke zona 40, mendekati titik netral 50 indikasi bahwa pasar bisa bangkit dari kondisi oversold.
Pada 7 Juni 2025, harga tercatat US$0,6291, naik tipis dari penurunan tajam sebelumnya. Meski belum bisa disebut kuat, pemulihan ini membuka potensi terbentuknya support jangka pendek di sekitar US$0,60.
Grafik Harga Pi Network (Pi/USDT)
Dalam grafik 1-hari, Pi menunjukkan kecenderungan stabil. Garis MACD di angka -0.0386 masih di bawah garis sinyal -0.0268, namun ukuran histogram semakin kecil tanda tekanan jual melemah.
Pada grafik 4-jam, tren bullish moderat mulai tampak. Harga naik ke US$0,6291, mengindikasikan akumulasi investor setelah penurunan.
RSI juga menguat ke angka 45, naik dari sebelumnya 38, walau belum melewati angka 50 yang menandakan dominasi pembeli.
Terverifikasi Dewan Pers