Harga Pi Masih Jauh dari GCV
Jika kita menengok ke pasar sekunder, harga Pi saat ini hanya sekitar $0.63 per koin. Bayangkan betapa jauhnya angka ini dari $314.159. Perbedaan ini menunjukkan bahwa GCV tidak memiliki dasar pasar yang nyata.
Beberapa transaksi yang diklaim membuktikan harga tinggi Pi justru mencurigakan. Misalnya, membeli barang $3 dengan fee ribuan dolar transaksi seperti ini tidak mencerminkan utilitas nyata, tapi hanya semacam trik pencitraan.
GCV dan Kesalahpahaman Teknologi: Kasus GitHub Kosasi
Di tengah debat ini, muncul pula nama Kosasi, seorang pengguna GitHub yang disebut-sebut membuat bukti GCV dalam bentuk kode.
Tapi Kosasi sendiri sudah mengklarifikasi bahwa kodenya hanya hasil salin dari repositori lain dan tidak ada hubungan resmi dengan Core Team Pi.
Artinya? Jangan mudah percaya pada “bukti teknis” yang belum diverifikasi.
GCV vs Realita Ekonomi
Mengapa GCV dianggap tidak masuk akal?
-
GCV ($314.159) x estimasi suplai Pi (100 miliar koin) = market cap $72 triliun.
-
Jumlah ini lebih besar dari total PDB seluruh dunia. Gila, kan?
Tanpa kelangkaan (scarcity), utilitas nyata, dan kepercayaan luas, GCV hanyalah angka fiksi.
Apa Solusinya? Fokus ke Hal Nyata
Daripada mengejar mimpi instan, para pakar menyarankan komunitas Pi untuk fokus ke langkah-langkah konkret:
-
Percepat proses KYC
-
Luncurkan Open Mainnet yang stabil
-
Perjelas tokenomik dan pasokan koin
-
Dorong penggunaan nyata di aplikasi dan bisnis
-
Berikan insentif logis bagi validator
Dengan pondasi yang kuat, analis seperti Dr Altcoin memprediksi nilai Pi bisa realistis di kisaran $100–$300 di masa depan. Masih jauh dari GCV, tapi tetap menjanjikan.
Peringatan dari Mr. Spock: Hype Bisa Berbahaya
Analis lain, Mr. Spock, mengecam keras promotor GCV yang terlalu bombastis. Ia menyebut bahwa klaim harga tidak realistis justru menyebabkan kekecewaan dan penurunan harga. Bahkan bisa merusak reputasi Pi secara keseluruhan.
“Risiko terbesar Pi bukan pada harga, tapi pada manipulasi dan informasi yang menyesatkan,” tegasnya.