Ethereum memiliki sekitar 1 juta validator, sebagian besar menggunakan layanan staking
Bitcoin masih mengandalkan penambang dan node penuh, tapi partisipasinya terbatas karena kompleksitas teknis
Pi Network, dengan basis komunitas yang tumbuh dari bawah, telah menciptakan jaringan validator dalam waktu singkat. Ini menunjukkan pertumbuhan pesat dan komitmen yang luar biasa dari komunitasnya.
Bukan Sekadar Penambang: Komunitas yang Aktif dan Terlibat
Lebih dari sekadar mengejar nilai Pi Coin, komunitas Pi terlibat aktif dalam membangun ekosistem. Mereka mengembangkan aplikasi di Pi Browser, menjalankan node, serta berdiskusi di forum developer dan Pi Chat.
Keterlibatan yang dalam ini menjadi kekuatan utama Pi Network dan memberi sinyal kuat akan keberlangsungan proyek ini di masa depan.
Apa Dampaknya Terhadap Harga Pi Coin?
Pertanyaan besar di benak banyak orang: Apakah pencapaian ini akan mendongkrak harga Pi Coin?
Meski Pi Coin belum sepenuhnya terdaftar di bursa kripto global, model barter Global Consensus Value (GCV) dan pertumbuhan ekosistemnya telah mulai memberi nilai guna nyata.
Semakin aman dan terdesentralisasi jaringannya, semakin besar pula kepercayaan investor yang bisa mendorong valuasi Pi Coin ke arah positif saat listing nanti.
Selanjutnya: Menanti Peluncuran Open Mainnet
Saat ini, Pi Network masih berada dalam fase Enclosed Mainnet. Namun pencapaian ini menjadi sinyal bahwa jaringan makin matang dan siap memasuki tahap Open Mainnet.
Jika Open Mainnet diluncurkan tahun ini, kita bisa menyaksikan:
- Integrasi dengan bursa kripto terpusat dan terdesentralisasi
- Pemanfaatan Pi Coin dalam aplikasi terdesentralisasi dan kontrak pintar
- Aktivitas perdagangan yang meningkat dan potensi lonjakan harga
Namun, kesuksesan ini akan sangat bergantung pada kesiapan teknis dan kontribusi aktif komunitas global.
Tantangan Baru: Skalabilitas Jaringan
Meski banyak validator memperkuat jaringan, tantangan selanjutnya adalah skalabilitas. Dengan ratusan ribu node, Pi perlu memastikan waktu konfirmasi tetap cepat dan latensi rendah, terutama saat aplikasi dunia nyata mulai digunakan secara masif.