IKNPOS.ID – Dalam tujuh hari terakhir, harga Pi Network (PI) turun hampir 6%, tapi sinyal dari beberapa indikator teknikal menunjukkan arah yang masih belum jelas. Ada tanda-tanda bahwa tekanan jual mulai melemah, tapi di sisi lain, pembeli juga belum menunjukkan kekuatan penuh.
Indikator Directional Movement Index (DMI) menunjukkan bahwa tren bearish yang kuat sebelumnya mulai melemah. Kekuatan tren (yang diukur lewat ADX) turun dari 44 ke 34 dalam sehari. Meski angka ini masih menunjukkan tren yang aktif, momentumnya mulai menurun.
Sementara itu, arah pergerakan harga mulai berubah:
- +DI (sinyal beli) naik ke 20,89, naik tajam dari dua hari lalu.
- -DI (sinyal jual) justru turun ke 32,68, padahal sempat mencapai 70,57 tiga hari lalu.
Perubahan ini bisa menjadi tanda bahwa tekanan jual mulai berkurang, dan harga PI mungkin akan mulai stabil atau berbalik arah.
CMF: Tekanan Beli Masih Ada, Tapi Lemah
Indikator lain, yaitu Chaikin Money Flow (CMF), menunjukkan bahwa masih ada aliran uang masuk ke PI. Nilainya saat ini 0,07, turun dari 0,19 dua hari lalu, tapi tetap lebih tinggi dibandingkan angka negatif (-0,05) tiga hari sebelumnya.
Nilai di atas nol menandakan adanya tekanan beli. Meski tidak kuat, ini menunjukkan bahwa investor masih menunjukkan minat—walau tidak seagresif sebelumnya.
Jika CMF tetap positif, harga PI bisa perlahan pulih. Tapi jika turun lagi ke bawah nol, itu bisa jadi sinyal bahwa permintaan makin lemah dan harga berisiko turun lagi.
Harga PI Mendekati Titik Kritis: Breakout atau Breakdown?
Saat ini, harga PI sedang konsolidasi—bergerak mendatar—tepat di atas level support penting di US$0,601. Ini adalah titik yang sangat menentukan.
Jika support ini jebol, harga bisa turun ke US$0,542, bahkan bisa lanjut ke sekitar US$0,40 jika tekanan jual kembali meningkat.
Tapi jika PI bisa naik dan menembus resistance di US$0,647 hingga US$0,658, ini bisa jadi awal dari tren naik baru.
Target harga selanjutnya jika terjadi breakout bisa mencapai US$0,796.