IKNPOS.ID – Sudah dengar kabar terbaru dari Pi Network? Hari ini, 15 Juni 2025, dunia kripto dikejutkan oleh penampilan spektakuler Pi Network dalam konferensi tahunan Consensus 2025 yang digelar di Toronto, Kanada. Di tengah antusiasme komunitas global, proyek ini menunjukkan taringnya sebagai pemain serius di industri keuangan digital.
Pi Network Tampil di Panggung Utama Konsensus 2025
Pi Network sukses mencuri perhatian publik setelah sang pendiri, Dr. Nicholas Kokkalis, naik panggung utama dan mempresentasikan ekosistem Pi yang terus berkembang. Dihadiri para inovator kripto, investor, hingga media dunia, momen ini menjadi sinyal kuat bahwa Pi Network tak lagi dianggap proyek pinggiran.
Menurut laporan dari peserta konferensi, Pi menampilkan kekuatan komunitas globalnya yang kini mencapai lebih dari 60 juta pionir, serta sejumlah inisiatif baru dari dalam ekosistem seperti program edukasi blockchain, sistem barter lokal, hingga DApp inovatif seperti Fruity Pi.
Harga Pi Meroket Lebih dari 35 Persen, Lampaui Litecoin
Tak hanya tampil memukau, performa pasar Pi Network juga mencetak sejarah. Harga Pi melonjak lebih dari 35 persen dalam 24 jam terakhir, menembus angka $1,40 di beberapa bursa, dan mengalahkan kripto lama seperti Litecoin dalam kapitalisasi pasar.
Seperti dilansir dari laporan komunitas hari ini, lonjakan ini didorong oleh pergerakan besar 90 juta token Pi yang disinyalir dilakukan oleh investor institusi atau whale. Volume transaksi pun menembus $1,9 juta, memperlihatkan lonjakan kepercayaan dari pasar.
Regulasi dan KYC Jadi Senjata Utama Pi Network
Yang membedakan Pi Network dari proyek lain adalah pendekatannya terhadap kepatuhan regulasi. Tim inti Pi telah menerapkan sistem KYC (Know Your Customer) bahkan KYB (Know Your Business) yang wajib bagi bursa terpusat yang ingin mengintegrasikan Pi. Ini menjadikan Pi sebagai satu-satunya proyek kripto besar dengan protokol regulasi seketat itu.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang di tengah ketidakpastian regulasi global sepanjang 2024 lalu.