IKNPOS.ID – Pi Coin kembali menjadi sorotan usai harganya anjlok tajam hingga mendekati titik terendah sepanjang masa.
Berdasarkan laporan Coindoo, harga Pi saat ini berada di kisaran $0,48, jauh di bawah level $0,60–0,65 yang masih tercatat pada pertengahan Juni lalu.
Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, harga sempat menyentuh $0,40, yang merupakan rekor terendah sepanjang keberadaan aset digital ini.
Penurunan harga drastis ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas Pi Network. Apalagi, tekanan jual diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga awal Juli, seiring pelepasan token besar-besaran ke pasar terbuka.
Lonjakan Pasokan Tekan Harga
Menurut laporan yang sama, penyebab utama kejatuhan harga ini adalah peningkatan suplai token secara masif.
Lebih dari 340 juta token PI telah atau akan dilepas dalam kurun waktu Juni hingga awal Juli 2025.
Lonjakan pasokan ini memicu tekanan jual karena banyak pengguna yang memilih melepas koin mereka ke pasar demi mencairkan keuntungan.
Sementara itu, jumlah token yang tersimpan di dompet milik exchange juga mengalami peningkatan tajam, yakni mencapai sekitar 347 juta PI, atau naik sekitar 30% dari sebelumnya.
Namun, ironisnya, volume perdagangan mingguan justru anjlok hingga 90%, dari sekitar $5,4 miliar menjadi di bawah $500 juta.
Sentimen Pasar Ikut Memperburuk Situasi
Selain faktor teknikal dan pelepasan token, kondisi geopolitik global juga turut memberikan tekanan tambahan pada harga Pi Coin.
Ketegangan yang meningkat di kawasan Timur Tengah memicu aksi “risk-off” di pasar global, yang membuat investor menarik dana dari aset-aset berisiko, termasuk kripto.
Dalam salah satu hari terburuknya, harga PI tercatat jatuh 35% hanya dalam hitungan menit, akibat kepanikan investor yang dipicu berita global dan kondisi pasar yang melemah.
Ada Harapan di Pi2Day 28 Juni
Meskipun situasi pasar tampak suram, sebagian anggota komunitas Pi Network masih menaruh harapan pada agenda besar yang akan digelar pada 28 Juni mendatang, yaitu Pi2Day.