Dalam beberapa kasus, penipu telah menggunakan versi palsu dari Pi Browser atau mempromosikan aplikasi jahat yang berpura-pura terkait dengan Pi Network.
Upaya ini dirancang untuk memangsa pengguna yang tidak sepenuhnya menyadari struktur ekosistem tepercaya Pi atau mereka yang mungkin baru mengenal keuangan terdesentralisasi.
Dalam nasihat tersebut, Tim Inti menegaskan kembali beberapa poin penting untuk membantu pengguna tetap aman.
Related Post
Berikut poin penting dari Tim Inti Pi Network
1. Selalu akses dompet Anda melalui wallet.pinet.com di dalam Peramban Pi. Jangan gunakan mesin pencari untuk menemukan URL.
2. Cari bilah navigasi ungu dan logo resmi Pi dengan ikon Tim Inti di dalam peramban. Jika Anda tidak melihat ini, Anda tidak berada di lingkungan resmi.
3. Jangan pernah membagikan frasa sandi, kata sandi, atau kode verifikasi rahasia Anda kepada siapa pun. Tidak ada anggota Tim Inti Pi yang akan meminta informasi ini.
4. Hanya percayai email yang berasal dari domain Jaringan Pi yang terverifikasi, seperti [email protected]. Domain lain apa pun harus dianggap mencurigakan.
5. Tim Inti tidak menghubungi pengguna, mengirim pesan yang tidak diminta, atau melakukan penjangkauan melalui saluran tidak resmi. Interaksi semacam itu harus diperlakukan sebagai penipuan.
Penipuan Kripto Menjadi Ancaman Global yang Berkembang
Phishing telah muncul sebagai salah satu bentuk kejahatan terkait kripto yang paling umum. Pada tahun 2024 saja, pasar mata uang kripto global diperkirakan mengalami kerugian sebesar $12,4 miliar akibat berbagai bentuk penipuan.
Menurut data yang dikumpulkan oleh perusahaan riset keamanan siber. Sebagian besar kerugian ini berasal dari kampanye phishing yang menargetkan frasa awal dan kredensial dompet.
Yang membuat phishing sangat berbahaya adalah kemampuannya untuk menerobos sistem keamanan yang paling kuat sekalipun dengan memanipulasi pengguna secara langsung.
Serangan ini tidak memerlukan peretasan atau kerentanan kode, serangan ini mengandalkan penipuan, eksploitasi kepercayaan, dan pengawasan pengguna.
Terverifikasi Dewan Pers