IKNPOS.ID – Perusahaan manajemen aset terbesar dunia, BlackRock, kembali mengejutkan pasar kripto global. Dalam dua pekan terakhir, BlackRock tercatat membeli Bitcoin senilai sekitar Rp 7 triliun (setara lebih dari US$430 juta) melalui produk ETF mereka, yaitu iShares Bitcoin Trust (IBIT).
Yang mencengangkan, pembelian dilakukan tanpa henti selama 16 hari berturut-turut, menjadikannya salah satu aksi akumulasi terbesar oleh institusi keuangan sepanjang tahun 2025.
Informasi ini diungkap oleh Arkham, firma analitik blockchain ternama. Dalam unggahan terbarunya di platform X (sebelumnya Twitter), Arkham menyertakan visualisasi jaringan transaksi dompet milik BlackRock.
Aktivitas ini memunculkan spekulasi bahwa BlackRock sedang mempersiapkan diri menghadapi fase bullish Bitcoin yang lebih besar—sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan institusi terhadap aset kripto utama ini semakin kokoh.
IBIT, sebagai ETF berbasis Bitcoin milik BlackRock, saat ini telah mencatatkan performa luar biasa. Sejak awal tahun 2025, total dana kelolaan (AUM) IBIT telah mencapai lebih dari US$70 miliar, menjadikannya ETF dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, menurut laporan Cointelegraph.
Hanya dalam waktu 341 hari sejak peluncurannya, IBIT melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh ETF-ETF besar lain di sektor tradisional.
Dalam periode 16 hari akumulasi terakhir, tidak hanya BlackRock yang aktif menyerap Bitcoin. Rekannya sesama manajer aset besar, Fidelity, juga tercatat ikut menambah posisi secara signifikan.
Bahkan, menurut laporan Kompas, pada salah satu hari saja kedua institusi ini tercatat mengakumulasi Bitcoin senilai lebih dari US$521 juta, dengan BlackRock menyerap hampir US$436 juta hanya dalam waktu 24 jam.
Langkah agresif ini menimbulkan banyak pertanyaan sekaligus harapan. Mengapa BlackRock begitu gencar membeli Bitcoin dalam jangka waktu yang berdekatan? Jawabannya ada pada kombinasi antara sentimen positif pasar dan strategi jangka panjang.
Dengan suku bunga global yang diperkirakan mulai turun, serta meningkatnya adopsi institusi terhadap Bitcoin sebagai “emas digital”, perusahaan-perusahaan manajemen aset besar mulai menyesuaikan portofolio mereka untuk menghadapi era baru ekonomi digital.