IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Universitas Gunadarma resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Auditorium Kampus Nusantara Universitas Gunadarma, Penajam Paser Utara.
Penandatanganan ini menandai langkah konkret dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pilar utama pembangunan di kawasan Ibu Kota Nusantara.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga pengabdian masyarakat.
Melalui sinergi ini, OIKN dan Universitas Gunadarma berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan inovasi teknologi yang mendukung pembangunan IKN serta daerah sekitarnya.
Rektor Universitas Gunadarma, Prof. Dr. E.S. Margianti, menyampaikan kesiapan institusinya untuk segera menggelar kegiatan belajar mengajar di IKN.
“Kami bersyukur Gunadarma telah hadir di IKN dan akan memulai kuliah perdana pada 28 September 2025,” ujarnya.
Komitmen ini menunjukkan dukungan kuat Gunadarma terhadap pengembangan pendidikan tinggi di ibu kota baru.
Dukungan dari Kepala Otorita IKN
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memberikan apresiasi tinggi atas komitmen Universitas Gunadarma.
Ia menegaskan meskipun ada pro dan kontra, pembangunan IKN harus terus berjalan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama perguruan tinggi.
Basuki juga mengungkapkan rencana memasukkan Universitas Gunadarma dalam daftar universitas penerima beasiswa LPDP untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di IKN.
Dalam kesempatan yang sama, Basuki memberikan kuliah umum bertajuk “Progres Pembangunan IKN dan Peran Perguruan Tinggi” kepada mahasiswa Universitas Gunadarma.
Ia memaparkan perkembangan pembangunan IKN, termasuk penerapan teknologi mutakhir seperti Multi Utility Tunnel (MUT), Building Information Modelling (BIM), teknologi modular untuk hunian pekerja konstruksi, serta konsep smart building.
Pesan Inspiratif untuk Mahasiswa
Basuki menutup kuliah umum dengan pesan agar mahasiswa tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga mengembangkan karakter mulia. “Smart is a must but not sufficient, Anda harus memiliki akhlaqul karimah,” tegasnya, mengingatkan pentingnya integritas dan perilaku baik dalam membangun masa depan.