IKNPOS.ID – Migrasi mainnet Pi Network yang seharusnya menjadi momen bersejarah malah dipenuhi keluhan dari komunitas. Banyak pengguna mengeluhkan verifikasi Know Your Customer (KYC) gagal, meskipun sudah mencoba berkali-kali.
Tak sedikit juga yang menghadapi masalah 2FA (autentikasi dua factor) yang mencegah pengguna mengakses dompet digital mereka.
Yang paling mengkhawatirkan, sejumlah pengguna melaporkan saldo hilang setelah migrasi mainnet. Padahal mereka merasa sudah mengikuti seluruh prosedur dengan benar. Masalah teknis ini membuat komunitas mulai mempertanyakan kemampuan Pi Network untuk berskala besar secara andal.
Tak Hanya Migrasi Mainnet, Harga Juga Ambrol
Sementara itu, harga Pi Coin tengah menghadapi tekanan besar di pasar, setelah laporan pergerakan token dalam jumlah masif ke bursa oleh Tim Inti Pi Network.
Dalam 30 hari terakhir, harga Pi telah anjlok 35%, dan selama dua minggu terakhir, turun lagi 13,7%. Bahkan minggu ini saja, Pi Coin sudah kehilangan 4,4% nilainya dan kini diperdagangkan di level $0,5379, tepat di atas batas psikologis krusial $0,50.
Seiring peningkatan arus masuk token ke bursa, kekhawatiran akan terjadinya tekanan jual besar-besaran makin menguat. Para analis memperingatkan bahwa penurunan di bawah $0,50 sangat mungkin terjadi, apalagi jika permintaan beli tidak mampu menyerap lonjakan pasokan yang beredar.
Pergerakan Token Pi Foundation Picu Kekhawatiran
Menurut data dari PiScan 7,9 juta PI dipindahkan dari dompet Pi Foundation 2 (terhubung dengan Tim Inti)
Tiga dompet lainnya yang masing-masing menerima lebih dari 2 juta PI dari Foundation 4, memindahkan total 4,5 juta PI
Meskipun bisa jadi merupakan realokasi internal, pergerakan masif ini bertepatan dengan meningkatnya aktivitas deposit di bursa, yang sering kali menjadi indikator awal penjualan besar-besaran.
Bursa Dipenuhi PI: Tanda Tekanan Jual Meningkat
Berikut data arus masuk token Pi ke bursa utama:
OKX: +3,09 juta PI
Bitget: +1,02 juta PI
MEXC, Gate.io, dan Pionex: gabungan +4,91 juta PI