IKNPOS.ID – Pasar aset kripto kembali diguncang oleh ketegangan geopolitik setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.
Sebagai respons, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran strategis yang mengangkut sekitar 20 hingga 25 persen dari suplai minyak dunia.
Ancaman ini langsung berdampak ke berbagai sektor, termasuk pasar kripto, yang mengalami tekanan dan volatilitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Selat Hormuz dan Dampaknya ke Pasar Global
Selat Hormuz adalah jalur laut vital yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab, dan menjadi urat nadi pengiriman minyak dunia dari kawasan Timur Tengah.
Ketika Iran menyampaikan ancaman penutupan selat tersebut, pasar energi global langsung bereaksi. Harga minyak melonjak, memicu kekhawatiran inflasi dan tekanan pada ekonomi global.
Tidak hanya sektor energi, pasar kripto pun ikut terdampak. Meskipun secara teknis kripto tidak tergantung pada distribusi fisik seperti minyak, namun kripto merupakan aset yang sangat sensitif terhadap sentimen pasar dan ketidakpastian makroekonomi.
Harga Bitcoin dan Altcoin Turun Tajam
Segera setelah berita serangan AS dan ancaman Iran mencuat, harga Bitcoin (BTC) langsung merosot tajam hingga sempat menyentuh di bawah US$99.000, turun dari sebelumnya di atas US$103.000.
Hal serupa juga terjadi pada Ethereum (ETH), XRP, dan sejumlah altcoin besar lain yang mengalami koreksi antara 7 hingga 12 persen.
Penurunan ini memicu likuidasi besar-besaran, dengan nilai total miliaran dolar AS dalam posisi long yang terpaksa ditutup karena harga anjlok.
Kepanikan pasar meluas, terutama di kalangan trader jangka pendek dan leverage tinggi.
Mengapa Geopolitik Bisa Mengguncang Kripto?
Banyak orang menganggap kripto seperti Bitcoin sebagai “safe haven”, aset alternatif di luar kontrol pemerintah.
Namun dalam praktiknya, gejolak geopolitik besar justru membuat investor menghindari aset berisiko, termasuk kripto.
Saat harga minyak melonjak dan inflasi mengancam, investor cenderung berpindah ke aset yang dianggap lebih aman seperti dolar AS, emas, atau obligasi pemerintah. Situasi ini menyebabkan tekanan jual di pasar kripto semakin kuat.
Rebound Sementara, Tapi Ketidakpastian Masih Tinggi
Menariknya, setelah tekanan awal, pasar kripto perlahan mulai pulih. Bitcoin sempat kembali naik ke kisaran US$101.000 hingga US$105.000 saat kekhawatiran mulai mereda dan retorika politik tidak langsung berujung pada penutupan selat secara fisik.