IKNPOS.ID – Obat cair dan tablet kerap menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Banyak yang menganggap obat cair lebih cepat bereaksi. Sementara obat tablet dinilai lebih praktis. Mana yang paling efektif: Obat cair atau tablet?
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, S.Farm, memberikan penjelasan terkait hal ini.
Dikutip dari https://pafitenggara.org, Mozes menjelaskan efektivitas kedua jenis obat ini sangat bergantung pada kondisi pasien, jenis penyakit, dan cara tubuh memproses obat.
“Obat cair umumnya lebih cepat diserap tubuh karena sudah dalam bentuk larutan. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi pasien yang mengalami kesulitan menelan atau membutuhkan efek cepat,” ujar Mozes.
Contohnya pada kasus demam tinggi atau gangguan lambung. Di mana obat cair sering kali menjadi solusi lebih efektif.
Namun, Mozes juga menyoroti keunggulan obat tablet. Terutama dalam hal stabilitas. Obat tablet lebih tahan lama, tidak mudah terkontaminasi dan memiliki umur simpan lebih panjang dibandingkan dengan obat cair.
Selain itu, tablet praktis dibawa bepergian dan dosisnya telah diukur dengan presisi.
Kelebihan dan Kekurangan
Seperti dikutip dari https://pafisindenreng.org, setiap bentuk obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa saja?
Obat Cair
- Cepat diserap tubuh.
- Cocok untuk pasien dengan kesulitan menelan.
- Efektif untuk kondisi yang membutuhkan penyerapan obat cepat.
- Rentan terhadap perubahan suhu dan kelembaban.
Obat Tablet
- Stabil dan tahan lama.
- Praktis untuk dibawa bepergian.
- Dosis lebih terukur.
- Memerlukan waktu lebih lama untuk larut dalam tubuh.
- Pentingnya Mematuhi Petunjuk Konsumsi
Mozes mengingatkan efektivitas obat, baik cair maupun tablet, bergantung pada cara konsumsinya. Ia menegaskan pentingnya mengikuti instruksi yang diberikan oleh apoteker atau yang tertera pada kemasan obat.
“Jangan hanya fokus pada bentuk obat, tetapi juga pada cara penggunaannya. Baik cair maupun tablet akan efektif jika dikonsumsi sesuai dosis dan petunjuk,” tutupnya.