IKNPOS.ID – Peluncuran Nintendo Switch 2 memang mengundang antusiasme besar dari gamer di seluruh dunia. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk upgrade atau membeli unit barunya, penting untuk memahami kelemahan Nintendo Switch 2 yang mulai ramai dibahas sejak rilis.
Meski ada sejumlah peningkatan signifikan, tak sedikit pengguna merasa fitur barunya tidak sebanding dengan beberapa kekurangan mendasar yang muncul.
Berikut pembahasan lengkap mengenai 8 kelemahan Nintendo Switch 2, disertai ulasan singkat tentang kelebihannya agar kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak.
1. Layar LCD Turun Kelas dari OLED
Salah satu kelemahan Nintendo Switch 2 yang paling banyak dikritik adalah penggunaan layar LCD sebagai pengganti OLED dari versi sebelumnya. Dampaknya terasa jelas: tampilan visual terlihat lebih pucat dan tidak secerah pendahulunya. Bahkan dalam pengujian oleh Digital Foundry, respons time layar LCD Switch 2 tercatat mencapai 17ms, angka yang jauh dari ideal untuk game dengan gerakan cepat. Bagi gamer yang memperhatikan kualitas visual, ini jelas penurunan yang signifikan.
2. Daya Tahan Baterai Lebih Boros
Meski Switch 2 hadir dengan peningkatan performa berkat prosesor terbaru, sayangnya daya tahan baterainya justru menurun. Estimasi resmi menyebutkan 2 hingga 6,5 jam pemakaian, namun banyak laporan menyebutkan konsol ini hanya mampu bertahan 3–4 jam saat memainkan game berat. Ini menjadi masalah besar, terutama bagi pengguna yang lebih suka bermain secara portabel dalam waktu lama.
3. Berat Bertambah, Kurang Ergonomis
Switch 2 memang dilengkapi dengan layar lebih besar dan Joy-Con baru yang lebih kokoh. Namun hal ini membuat bobot keseluruhan konsol menjadi lebih berat. Hasilnya, banyak pengguna mengeluhkan tangan cepat pegal saat bermain dalam mode handheld lebih dari satu jam. Hal ini bertolak belakang dengan konsep utama Switch yang menjanjikan kenyamanan bermain di mana saja.
4. Joy-Con Baru Punya Fitur Getar Aneh
Joy-Con generasi terbaru ternyata memiliki fitur yang membuat efek getarnya (rumble) bisa nonaktif sendiri setelah digunakan sekitar 20–90 menit. Banyak yang menduga ini adalah sistem proteksi panas internal, tapi Nintendo belum memberi penjelasan resmi. Terlepas dari itu, fitur ini justru mengganggu pengalaman bermain terutama dalam game yang mengandalkan efek getar sebagai feedback utama.