IKNPOS.ID – Pi Coin, token asli dari proyek blockchain Pi Network, kembali mengalami tekanan besar di pasar. Pada Selasa (17/6/2025), harga Pi Coin tercatat turun 6,7% dan kini diperdagangkan di kisaran US$0,60.
Penurunan ini terjadi hanya lima hari setelah peluncuran lelang domain .pi yang mendapat sambutan hangat-hangat kuku dari komunitas.
Sebagai bagian dari pengumuman Pi Day 2025, tim inti Pi Network meluncurkan fitur baru berupa lelang domain dengan ekstensi .pi.
Tujuannya jelas: menunjukkan utilitas nyata dan menarik minat investasi yang lebih luas dari komunitas Pioneers.
Sayangnya, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa peluncuran ini tidak berhasil memberikan dorongan harga. Bahkan, harga Pi Coin justru merosot 12% dalam tujuh hari terakhir.
Fitur Lelang Domain Kurang Menggigit
Lewat aplikasi lelang di Pi Browser, pengguna dapat melihat domain dengan penawaran tertinggi, tren bid terbaru, hingga statistik transparan tentang progres lelang.
Namun, fitur ini dinilai belum cukup menjawab harapan komunitas, yang masih menantikan adopsi dan utilitas yang lebih nyata dari ekosistem Pi.
Meskipun lebih dari dua juta token PI telah digunakan dalam lelang ini, dampaknya terhadap pasar masih minim. Banyak domain dibeli hanya untuk spekulasi, bukan untuk digunakan sebagai website aktif atau layanan digital berbasis Pi.
Volume Trading Naik, Tapi Sinyal Bearish Menguat
Menariknya, volume perdagangan Pi Coin naik 60% dalam 24 jam terakhir. Namun, alih-alih mencerminkan sentimen positif, kenaikan ini justru menunjukkan sinyal dumping dari para pemegang token.
Aktivitas transfer token ke centralized exchange (CEX) seperti Gate.io, OKX, dan Bitget meningkat drastis. Gate.io mencatatkan net deposit sebesar 1,33 juta PI, disusul OKX dengan 904 ribu PI, dan Bitget 186 ribu PI.
Total arus masuk ke CEX mencapai lebih dari 2,45 juta token, memunculkan kekhawatiran akan potensi aksi jual besar-besaran.
Zona Support Mulai Retak
Secara teknikal, Pi Coin saat ini berada di zona konsolidasi antara US$0,57 hingga US$0,60. Area ini dulunya menjadi titik balik ketika harga anjlok dari US$1,50 ke US$0,40 pada Maret lalu.