Sebaliknya, PiCoin belum mengumumkan batas maksimum koin secara jelas. Jutaan pengguna telah menambang Pi melalui aplikasi smartphone, dan banyak dari mereka memiliki ribuan Pi tanpa tahu berapa jumlah total supply-nya. Ketidakjelasan ini membuat pasar tidak memiliki dasar kuat untuk menilai kelangkaan PiCoin.
4. Likuiditas dan Bursa Kripto
Bitcoin diperdagangkan di hampir semua bursa kripto besar di dunia, seperti Binance, Coinbase, Kraken, hingga Indodax. Hal ini membuat Bitcoin sangat likuid—artinya, mudah dijual dan dibeli kapan pun. Selain itu, BTC bisa dikonversi langsung ke mata uang fiat seperti rupiah, dolar, euro, dan lainnya.
PiCoin, sebaliknya, belum resmi terdaftar di bursa-bursa besar. Beberapa pasar peer-to-peer (P2P) mungkin memperdagangkannya secara informal, namun ini tidak bisa dijadikan acuan harga global. Tanpa akses ke likuiditas global, harga PiCoin belum bisa terbentuk secara alami oleh mekanisme pasar.
Related Post
5. Permintaan Global dan Adopsi Nyata
Bitcoin telah digunakan oleh berbagai institusi, termasuk perusahaan besar seperti Tesla, MicroStrategy, dan bahkan negara seperti El Salvador. Bitcoin juga digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi, mirip seperti emas. Artinya, permintaan terhadap Bitcoin sangat tinggi dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari individu, korporasi, hingga negara.
Sementara PiCoin masih terbatas pada komunitas internal yang disebut “Pioneers”. Belum ada contoh penggunaan PiCoin untuk transaksi skala besar, pembayaran lintas negara, atau sebagai penyimpan nilai. Selama PiCoin belum menemukan fungsi nyata di luar ekosistem komunitasnya, permintaannya pun masih rendah.
6. Kepercayaan Investor
Nilai aset digital sangat bergantung pada tingkat kepercayaan. Bitcoin telah mendapatkan kepercayaan sebagai aset digital bernilai tinggi selama lebih dari satu dekade. Bahkan investor institusional besar telah menempatkan sebagian portofolio mereka ke BTC.
Sementara itu, PiCoin masih dianggap spekulatif. Banyak pengguna yang “menambang” Pi hanya karena gratis, bukan karena percaya pada visinya. Bahkan, beberapa mempertanyakan apakah proyek ini benar-benar akan terbuka ke publik dan masuk ke pasar global.
Terverifikasi Dewan Pers