IKNPOS.ID – Harga Pi Network memang naik 21% dalam satu bulan terakhir, tapi tetap gagal menembus batas psikologis $1.
Kenaikan ini justru menunjukkan keterbatasan momentum fundamental proyek, meskipun event besar Pi2Day 2025 baru saja digelar.
Pi2Day 2025 tidak berdampak signifikan ke harga
Event Pi2Day 2025 diumumkan dengan antusiasme tinggi oleh komunitas. Tim pengembang memperkenalkan dua fitur baru: staking sistem dan perluasan ekosistem Pi App. Namun, kenyataannya pasar bereaksi datar. Harga hanya bergerak dari kisaran $0.43 ke $0.53, kenaikan yang sebagian besar sudah terjadi sebelum event berlangsung.
Pasca-event, harga justru stagnan dan tidak menunjukkan sinyal breakout ke atas $0.60. Harapan untuk Pi2Day sebagai katalis besar tidak terwujud.
Harga Pi Network masih turun 82% dari ATH
Pada Februari 2025, harga Pi sempat mencapai $2.98, namun kini turun drastis ke $0.5304, mencatat penurunan lebih dari 82%. Kenaikan 21% bulan ini sebenarnya hanyalah pantulan dari titik terendah ($0.4012) yang dicapai awal April.
Koreksi besar ini terjadi seiring mulai masuknya token hasil mining ke pasar terbuka, menciptakan tekanan jual dari jutaan pengguna awal.
Volume dan market cap belum cukup meyakinkan
Volume perdagangan harian Pi hanya $112 juta, atau sekitar 2,79% dari total market cap sebesar $4,03 miliar. Sementara itu, FDV (fully diluted valuation) Pi mencapai $53 miliar, menciptakan kesenjangan besar antara nilai yang direalisasikan dan potensi teoritisnya.
Dengan circulating supply baru 7,6 miliar dari total 100 miliar PI, tekanan suplai masih bisa terus berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
Kenapa harga Pi Network masih tertahan?
Beberapa faktor yang membuat harga Pi sulit naik signifikan:
-
Tidak ada kejelasan soal open mainnet, yang jadi ekspektasi utama komunitas
-
Fitur staking belum tersedia luas, masih terbatas dan belum berdampak langsung
-
Ekosistem mitra dan adopsi aplikasi Pi belum berkembang pesat
Alhasil, pasar belum punya alasan kuat untuk mendorong harga naik di atas $1 dalam waktu dekat.