IKNPOS.ID – Ketegangan semakin memuncak di dalam komunitas Pi Network setelah munculnya pembaruan mengejutkan di aplikasi mereka permintaan migrasi kedua yang muncul tiba-tiba.
Padahal, banyak pengguna mengaku sudah menyelesaikan proses migrasi dan KYC (Know Your Customer) sebelumnya.
Kabar ini langsung memicu kemarahan dan kebingungan, terutama karena waktunya berdekatan dengan agenda besar: unlock 276 juta token PI pada Juni 2025.
Migrasi Kedua Pi Network Bikin Bingung Pengguna
Sejumlah pengguna di media sosial X (dulu Twitter) membagikan tangkapan layar daftar checklist terbaru dari aplikasi Pi Network.
Bahkan mereka yang sudah merasa “lulus” migrasi sebelumnya, mendapati bahwa ada langkah tambahan yang harus dilakukan.
“Ini Pi Network sungguh bikin pusing. Sudah bertahun-tahun mining, sekarang malah nggak bisa akses koin kita sendiri. Tim inti harus introspeksi!” tulis akun @bfrancis_12, sambil menunjukkan rasa kecewa atas proses yang terus berubah-ubah.
Keluhan tidak berhenti di situ. Banyak pengguna juga menyoroti proses KYC yang belum kunjung selesai, membuat mereka tidak bisa melakukan migrasi pertama, apalagi migrasi kedua.
“Saya saja belum migrasi pertama, kok udah disuruh ikut yang kedua?” tulis salah satu pengguna di X.
“Saya masih stuck,” tulis pengguna lain sembari menyertakan tangkapan layar status KYC-nya yang menggantung.
Postingan Viral: “Migrasi Kedua Sudah Dimulai!”
Sebuah akun parodi yang mengatasnamakan Dr. Nicolas Kokkalis, pendiri Pi Network, ikut menambah riuh suasana. Dengan nada satir, akun tersebut menulis: “PI NETWORK 2ND MIGRATION HAS BEGUN!”
Dalam postingannya, disebutkan bahwa para pengguna harus segera menyelesaikan beberapa langkah penting sebelum bisa menggunakan token PI di dunia nyata. Langkah-langkah tersebut meliputi:
-
Menyelesaikan verifikasi KYC
-
Mengatur dan mengunci token sesuai pilihan (lockup setting)
-
Mengaktifkan opsi transfer ke Mainnet
-
Menyelesaikan checklist yang baru muncul
Disebutkan bahwa menyelesaikan proses ini akan memungkinkan pengguna untuk menggunakan token PI untuk membeli barang dan jasa, mengakses dApps berbasis Pi, dan ikut serta dalam ekosistem Web3 yang lebih luas.
Namun, hingga saat artikel ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari Tim Inti Pi Network terkait dimulainya fase migrasi kedua tersebut.