IKNPOS.ID – Pasar kripto kembali diguncang. Ethereum (ETH) tercatat mengalami penurunan tajam hingga 7,7% ke level $2.200 pada Minggu pagi (22 Juni 2025), setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran.
Sementara itu, Bitcoin (BTC) juga sempat melemah ke bawah $99.000, sebelum kembali menguat dan stabil di sekitar $101.000. Meskipun begitu BTC masih menunjukkan ketahanan yang lebih baik dibanding ETH.
Serangan udara AS menargetkan fasilitas pengayaan uranium di Fordow, Natanz, dan Isfahan, yang selama ini dianggap sebagai titik krusial program nuklir Iran. Donald Trump sebut bom dijatuhkan langsung ke Fordow sehingga memicu kekhawatiran akan lanjutan konflik di Timur Tengah.
Ethereum menjadi mata uang kripto yang paling terpukul oleh situasi ini. Penurunan ETH hingga 7,7% menjadikannya penurunan harian terdalam sejak awal Mei. Meski sempat bangkit sedikit, suasana pasar tetap didominasi oleh kepanikan.
Likuidasi Capai $679 Juta, Pasar Terlalu Terekspos
Berdasarkan data dari Coinglass, total likuidasi dalam 24 jam terakhir mencapai $679 juta. Dari jumlah itu, sekitar $554 juta merupakan posisi long (yang berharap harga naik) dan $67 juta posisi short. Ini menandakan banyak investor tidak siap dengan aksi jual dadakan.
Menurut analis dari Orbit Markets, Caroline Mauron, pasar kini fokus pada dua angka kunci: $2.000 untuk Ethereum dan $100.000 untuk Bitcoin. Jika keduanya tembus ke bawah, risiko koreksi lanjutan terbuka lebar.
Meski Ethereum memimpin penurunan, Bitcoin tetap jadi acuan utama untuk menilai kekuatan pasar kripto. Sejarah mencatat bahwa Bitcoin sering jadi yang pertama pulih ketika ketegangan mulai mereda.
“Pasar sudah tegang sepanjang minggu karena kabar serangan. Kini setelah dikonfirmasi, tekanan mulai sedikit berkurang,” kata Cosmo Jiang dari Pantera Capital, dikutip dari Bloomberg. Namun arah pasar ke depan sangat bergantung pada tanggapan Iran dan kondisi saat bursa global kembali buka pada Senin.
Crypto Jadi Cermin Ketegangan Dunia
Situasi ini menguatkan fakta bahwa pasar kripto kini lebih dari sekadar permainan harga. Di tengah konflik, crypto menjadi indikator risiko global, apalagi ketika pasar tradisional tutup di akhir pekan.