Bagi investor jangka pendek, situasi ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, volume perdagangan yang meningkat dan usaha ETH untuk menembus $2.500 memberikan sinyal kekuatan.
Namun di sisi lain, tekanan dari kontrak derivatif yang jatuh tempo dan sentimen yang mulai bearish dapat menimbulkan volatilitas tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Biasanya, expiry opsi dengan nilai besar seperti ini bisa mendorong aksi ambil untung (profit taking) atau bahkan menciptakan tekanan jual tambahan jika sebagian besar kontrak berakhir out-of-the-money (OTM). Ketidakpastian ini membuat posisi spekulatif menjadi sangat berisiko.
Investor jangka panjang mungkin bisa mengambil manfaat dari penurunan harga jangka pendek ini sebagai peluang akumulasi, terutama jika ETH tetap bertahan di atas level support kuat di $2.350 hingga $2.400. Namun, jika level ini jebol, koreksi lebih dalam menuju $2.200 tidak bisa dikesampingkan.
Tahan atau Lepas?
Ethereum saat ini berada dalam posisi yang sangat menentukan. Sinyal teknikal menunjukkan potensi bullish, namun data derivatif dan sentimen opsi mengarah ke arah yang lebih hati-hati. Kenaikan put-call ratio menunjukkan bahwa pasar mulai mengantisipasi skenario penurunan atau setidaknya konsolidasi.
Penting bagi investor untuk tidak hanya terpaku pada pergerakan harga semata, tapi juga memahami dinamika pasar derivatif yang sering kali menjadi katalis volatilitas. Hari-hari setelah expiry besar ini akan menjadi ujian bagi kekuatan fundamental ETH.
Dengan begitu banyak dana yang terlibat dalam expiry kali ini, pasar bisa bergejolak dalam waktu singkat. Namun, jika ETH mampu bertahan di atas $2.500 atau segera memantul dari support kuat, ini bisa menjadi tanda bahwa tekanan bearish tidak cukup kuat untuk menggulingkan tren jangka menengah.