IKNPOS.ID – Ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi menapaki babak baru dalam hidup mereka.
Sebanyak 575 CPNS itu tak sekadar mengawali karier sebagai aparatur sipil negara, tetapi juga menjalani proses pembentukan jati diri sebagai generasi pelopor di IKN.
Para CPNS itu mengikuti kegiatan Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Bela Negara yang digelar di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kaltim, Selasa, 10 Juni 2025.
Diklat Bela Negara yang akan berlangsung selama 21 hari ini dirancang bukan sekadar latihan fisik, melainkan sebagai proses transisi penting dari dunia akademik menuju birokrasi.
Tujuannya adalah membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai kebangsaan, dan membangun etika kerja sebagai pelayan publik.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, berpesan kepada para CPNS, bahwa tugas di IKN bukanlah pekerjaan biasa. Mereka akan menjadi bagian dari sejarah, membangun ibu kota baru yang merepresentasikan masa depan Indonesia.
“Pekerjaan di Otorita IKN bukan kerja individu, tapi kerja tim. Maka penting untuk menyatukan etika, semangat, dan karakter sejak awal,” ujar Basuki.
Selama pelatihan, para peserta akan digembleng melalui berbagai materi mulai dari wawasan kebangsaan, latihan dasar militer, hingga pelatihan integritas dan tata kelola pemerintahan.
Semua dirancang agar mereka siap mengemban tugas besar sebagai penggerak perubahan di Ibu Kota Nusantara yang menjadi simbol kemajuan, harmoni, dan keberagaman Indonesia.
Diklat Bela Negara ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi pintu gerbang pengabdian. Dari sini, para CPNS memulai langkah-langkah kecil menuju cita-cita besar yaitu mewujudkan IKN sebagai ibu kota yang membanggakan seluruh rakyat Indonesia.
Adapun 575 CPNS yang mengikuti Diklat ini berasal dari bergai daerah seluruh Indonesia yang merepresentasikan Kebinekaan. Mereka terdiri dari 328 laki-laki dan 247 perempuan dengan rincian: Kalimantan sebanyak 181 orang (31,5%), Non-Jawa (Papua, Maluku, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera) sebanyak 120 orang (20,9%), serta dari Pulau Jawa sebanyak 274 orang (47,6%).