IKNPOS.ID – Dunia aset digital terus berkembang pesat, membawa banyak proyek mata uang kripto ke garis depan perhatian global.
Dari ribuan token yang ada, hanya segelintir yang berhasil menembus harga fantastis per koin. Kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan Yearn Finance masih menjadi raja dalam hal nilai per unit.
Namun menariknya, salah satu proyek yang sedang ramai dibicarakan, yakni Pi Network, ternyata belum masuk kategori kripto termahal karena sejumlah alasan mendasar.
Related Post
Daftar Kripto Termahal Saat Ini:
1. Bitcoin (BTC): Tak Tergoyahkan Sebagai Kripto Paling Bernilai
Dalam daftar kripto termahal, Bitcoin masih memimpin jauh di atas yang lain. Per akhir Juni 2025, harga satu BTC telah menembus US$107.000. Sebagai aset digital pertama di dunia, Bitcoin memegang status istimewa sebagai “emas digital” yang langka, dengan pasokan maksimal hanya 21 juta koin.
Popularitas Bitcoin didorong oleh faktor-faktor seperti kepercayaan investor institusi, pengakuan sebagai aset lindung nilai, serta posisinya sebagai barometer pasar kripto global. Tak heran jika BTC tetap berada di puncak daftar, baik dari sisi harga per unit maupun kapitalisasi pasar.
2. Yearn Finance (YFI): Sedikit Tapi Bernilai Tinggi
Di urutan berikutnya ada Yearn Finance (YFI), token eksklusif dari ekosistem DeFi. Dengan harga yang stabil di kisaran US$4.900–5.000, YFI menjadi salah satu token paling mahal karena jumlahnya sangat terbatas, hanya sekitar 36.000 unit di seluruh dunia.
Berbeda dari kripto yang lebih umum, YFI dirancang sebagai token tata kelola yang memberi hak suara kepada pemiliknya dalam pengembangan protokol Yearn. Nilainya ditopang oleh eksklusivitas dan peran strategis dalam sistem keuangan terdesentralisasi.
3. Ethereum (ETH): Bukan Yang Termahal, Tapi Paling Digunakan
Meski harganya berada di bawah Bitcoin dan YFI, Ethereum tetap menjadi kripto utama dalam dunia Web3. Per unitnya, ETH saat ini dihargai sekitar US$2.400, namun nilai sebenarnya terletak pada fungsinya sebagai tulang punggung aplikasi blockchain, NFT, hingga smart contract.
Terverifikasi Dewan Pers