IKNPOS.ID – Di tengah proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kehadiran lembaga pendidikan tinggi dengan visi besar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi sangat pentin.
Hal itu disampaikan Bupati PPU, Mudyat Noor, saat meresmikan Gedung II Kampus Universitas Gunadarma di wilayahnya, Selasa, 3 Mei 2025.
Peresmian itu bertepatan dengan pengukuhan guru besar dan pengambilan sumpah dokter dari Fakultas Kedokteran Gunadarma.
Menurut Mudyat, kontribusi Universitas Gunadarma terhadap dunia pendidikan di wilayah serambi Ibu Kota Nusantara, tak bisa dipandang sebelah mata.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Gunadarma yang luar biasa telah memberikan pencerahan khususnya untuk masyarakat PPU, sehingga anak-anak kami bisa menikmati pendidikan perguruan tinggi di daerah ini,” ucapnya.
Mudyat menilai pembangunan Gedung II bukan sekadar pengembangan fisik kampus, tapi juga simbol peningkatan akses pendidikan tinggi yang merata dan berkualitas.
Sang Bupati juga menegaskan, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan IKN, pemerintah daerah memiliki komitmen untuk terus menjalin kemitraan strategis dengan lembaga pendidikan.
“Pemerintah sangat terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi. Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang erat, kita bisa memastikan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berdampak besar secara nasional, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Menurut Mudyat, Gunadarma hadir dengan program studi yang sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah dan IKN. Ia juga menekankan bahwa biaya kuliah di kampus tersebut sangat terjangkau bagi masyarakat.
“Silakan mendaftar di Gunadarma, kita punya beasiswa Nawasena yang akan diberikan mulai semester satu hingga delapan, ini di luar program Gratispol,” katanya.
Namun, di balik apresiasinya terhadap kampus swasta itu, Mudyat juga menyampaikan keberatannya atas kebijakan Pemerintah Provinsi Kaltim yang tidak memasukkan mahasiswa Gunadarma sebagai penerima program beasiswa Gratispol. Alasannya, kampus tersebut dianggap bukan kampus utama.